Pengertian
Gastroschisis adalah kelainan bawaan yang ditemukan pada bayi baru lahir. Kelainan ini merupakan suatu kondisi di mana otot dan lapisan luar perut tidak menutup. Akibatnya, usus dan organ lain di perut dapat terburai keluar dari rongga perut. Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera.
Penyebab
Hingga kini penyebab gastroschisis belum diketahui secara pasti. Meski demikian, diduga ada kelainan genetik atau kromosom yang memengaruhi terjadinya masalah ini.
Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan seorang bayi lebih rentan mengalami gastroschisis, yaitu:
• Ibu mengandung pada usia <21 tahun
• Saat hamil, ibu sering mengonsumsi alkohol atau sering terpapar asap rokok
Diagnosis
Gastroschisis dapat dipastikan saat melihat bayi baru lahir tanpa otot dan lapisan luar perut, usus terburai tanpa ditutupi kantong janin (kantong amnion). Namun sebenarnya, kondisi gastroschisis sudah dapat diketahui saat janin masih di dalam kandungan melalui pemeriksaan USG kandungan.
Gejala
Gastroschisis ditandai dengan terbukanya rongga perut karena tidak adanya otot, lapisan lemak, dan lapisan luar perut sehingga usus atau hati terburai keluar. Terdapat kondisi serupa yang disebut sebagai omfalokel. Hal yang membedakan, pada gastroschisis tidak terdapat selaput amnion yang menutupi usus, sedangkan pada omfalokel ada selaput amnion yang melindungi usus.
Pengobatan
Pengobatan untuk gastroschisis adalah dengan tindakan operasi segera. Operasi bertujuan untuk mengembalikan organ yang terburai ke dalam perut dan melakukan tindakan penutupan perut. Operasi dapat berlangsung sekali atau dibagi dalam beberapa tahap tergantung tingkat keparahan gastroschisis yang dialami.
Sementara menunggu operasi dipersiapkan, bayi harus mendapatkan cairan melalui infus, serta antibiotik untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, organ yang keluar dari perut harus ditutup dengan kain kasa steril yang telah dibasahi agar cairan tubuh tidak menguap.
Pencegahan
Hingga kini belum ada pencegahan terjadinya gastroschisis. Namun demikian, penyakit ini sudah dapat dideteksi sejak janin masih di dalam kandungan sehingga penanganan saat bayi lahir dapat dipersiapkan dengan lebih baik.
Berita Terbaru
KPU Batalkan Pencalonan Wahdi-Qomaru di Pilkada Kota Metro Lampung 2024, Begini Duduk Perkaranya
APBN Adalah: Definisi, Fungsi, Dasar Hukum, dan Tujuannya
Tips Wajah Mulus: Panduan Lengkap Merawat Kulit Wajah
Arti Kedutan Bibir Bawah Menurut Primbon: Pertanda Apa?
5 Hobi Seru untuk Si Introvert Agar Tetap Kreatif, Coba Yuk!
Cadewas Mirwazi Sebut Ego Sektoral Masih Terjadi di KPK: Pimpinan Merasa Paling Hebat
Jawaban Sederhana Gus Baha saat Ditanya Anaknya, 'Kok Sholat Terus?'
Usai BRI, Kepala Danantara Muliaman Hadad Panggil Bos PLN Hari Ini
Nelayan Ini Tak Sengaja Jaring Kapal Selam Nuklir USS Virginia, Takut Tapi Bangga
Lisa Blackpink Rilis Trailer untuk Solo Album, Umumkan Comeback di Tahun 2025
Tips Menyapih Anak agar Tidak Rewel: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
BRI Dorong Transformasi UMKM Melalui Rumah BUMN di Berbagai Daerah