Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, menyebabkan tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa naik hingga mencapai 90 cm pada Selasa (4/3/2025). Status ini menandakan Siaga 3, yang berarti ada potensi banjir lintasan ke wilayah hilir, termasuk Jakarta.
Menurut laporan petugas jaga di Bendung Katulampa, kenaikan air terjadi dalam waktu singkat, dari 70 cm menjadi 90 cm hanya dalam hitungan menit. Situasi ini mengkhawatirkan, mengingat aliran air dari Bendung Katulampa akan mengalir ke Sungai Ciliwung dan berpotensi meningkatkan risiko banjir di wilayah yang dilewatinya.
Advertisement
Selain itu, pemantauan kondisi air di Bendung Katulampa mengalami kendala akibat kerusakan CCTV pengawas yang tersambar petir. Akibatnya, pengawasan hanya bisa dilakukan secara manual oleh petugas. Masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir.
Advertisement
Kenaikan Tinggi Muka Air di Bendung Katulampa
Kondisi hujan deras di kawasan Puncak sejak sore hingga malam hari menyebabkan ketinggian muka air di Bendung Katulampa mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan laporan dari petugas, tinggi muka air naik dari 70 cm pada pukul 19.00 WIB menjadi 90 cm pada pukul 19.30 WIB.
“Masih 90 centimeter, masih kategori siaga 3 dan sekarang masih mendung. Sudah ada penurunan dari semalam yang sampai 100-120 centimeter,” terang Petugas Pemantau Bendung Katulampa, Andi Sudirman, dikutip dari Antara, Selasa (4/3/2025).
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berlangsung di wilayah hulu.
Dengan status Siaga 3, debit air yang mengalir mencapai 113.417 liter per detik. Hal ini menjadi perhatian karena aliran air dari Katulampa membutuhkan waktu sekitar 6-9 jam untuk sampai ke Jakarta, tergantung kondisi sungai dan curah hujan di sepanjang alirannya.
Advertisement
Dampak Status Siaga 3 terhadap Wilayah Hilir
Ketika Bendung Katulampa berstatus Siaga 3, aliran air yang meningkat berpotensi menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dilalui Sungai Ciliwung. Beberapa wilayah yang rentan terdampak antara lain:
- Depok: Daerah sekitar aliran Sungai Ciliwung, terutama permukiman yang dekat dengan bantaran sungai.
- Jakarta Selatan: Beberapa titik di kawasan Pejaten, Kalibata, dan sekitar Kampung Melayu sering terdampak kenaikan air Sungai Ciliwung.
- Jakarta Timur: Wilayah Kampung Melayu, Bidara Cina, dan sekitarnya menjadi daerah langganan banjir saat debit air dari Katulampa meningkat.
Petugas jaga Bendung Katulampa mengingatkan bahwa masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai harus mulai bersiap.
Kendala Pemantauan Akibat Kerusakan CCTV
Salah satu kendala dalam pemantauan kenaikan air di Bendung Katulampa adalah rusaknya sistem CCTV pengawas akibat tersambar petir. Akibatnya, petugas harus melakukan pemantauan secara manual untuk mengukur tinggi muka air dan melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi terkait.
Kerusakan ini cukup mengkhawatirkan karena CCTV berperan penting dalam memberikan data real-time yang lebih akurat. Tanpa pemantauan digital, petugas harus mengandalkan metode tradisional yang bisa saja memiliki keterlambatan dalam penyampaian informasi ke masyarakat.
Diharapkan pihak terkait segera memperbaiki sistem pemantauan ini agar kondisi ketinggian air bisa terus dipantau dengan lebih baik, terutama di musim hujan yang masih berlangsung.
Advertisement
Prediksi Cuaca dan Potensi Hujan Lanjutan
Berdasarkan laporan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di kawasan Puncak diperkirakan masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan. Intensitas hujan yang terus berlangsung berpotensi meningkatkan kembali tinggi muka air di Bendung Katulampa.
Jika hujan deras terus mengguyur wilayah hulu, bukan tidak mungkin status Bendung Katulampa meningkat dari Siaga 3 menjadi Siaga 2 atau bahkan Siaga 1. Oleh karena itu, masyarakat di daerah hilir perlu terus memantau perkembangan situasi agar bisa mengambil tindakan pencegahan lebih awal.
Langkah Antisipasi bagi Masyarakat di Bantaran Sungai
Dengan meningkatnya risiko banjir akibat kenaikan air di Bendung Katulampa, warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung disarankan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif berikut:
Pantau Informasi Resmi
Ikuti informasi dari BPBD, BMKG, dan pihak terkait untuk mengetahui perkembangan tinggi muka air secara berkala.
Siapkan Barang Berharga
Amankan dokumen penting dan barang berharga di tempat yang lebih tinggi agar tidak terkena dampak banjir.
Siapkan Jalur Evakuasi
Ketahui rute evakuasi terdekat dan lokasi tempat pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.
Hindari Aktivitas di Sekitar Sungai
Masyarakat yang tinggal dekat sungai harus waspada dan menghindari aktivitas di sekitar bantaran sungai untuk menghindari risiko terseret arus.
Siapkan Perlengkapan Darurat
Persiapkan tas siaga yang berisi kebutuhan darurat seperti obat-obatan, pakaian, makanan instan, serta senter dan baterai cadangan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat lebih siap menghadapi kemungkinan banjir lintasan akibat kenaikan air di Bendung Katulampa.
Advertisement
Pertanyaan Umum Seputar Status Siaga di Bendung Katulampa
1. Apa arti status Siaga 3 di Bendung Katulampa?
Siaga 3 berarti tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 80-100 cm, yang menandakan potensi banjir lintasan di daerah hilir seperti Jakarta.
2. Berapa lama air dari Bendung Katulampa sampai ke Jakarta?
Aliran air dari Bendung Katulampa biasanya membutuhkan waktu sekitar 6-9 jam untuk mencapai Jakarta, tergantung kondisi cuaca dan aliran sungai.
3. Apa yang harus dilakukan warga saat status Siaga 3?
Warga di sekitar Sungai Ciliwung sebaiknya waspada, memantau informasi dari BPBD, dan bersiap untuk kemungkinan banjir.
