Pengertian
Supernumerary teeth atau lebih dikenal dengan istilah gigi berlebih adalah gigi tambahan yang tidka seharusnya tumbuh. Akibatnya jumlah gigi yang terbentuk dalam rahang lebih banyak dari jumlah normal.
Supernumerary teeth dapat menyebabkan susunan gigi-geligi yang terlalu berjejal. Tak jarang kondisi ini malah dapat menghambat pertumbuhan gigi di sebelahnya.
Supernumerary teeth lebih sering ditemukan pada gigi permanen dibanding gigi susu. Penderita kelainan gigi ini memiliki kesempatan 30-50% untuk mengalami hal yang sama pada gigi permanennya.
Diagnosis
Penentuan diagnosis supernumerary teeth atau gigi berlebih dapat dilakukan melalui pemeriksaan klinis. Namun terkadang kasus kelainan gigi ini memerlukan pemeriksaan radiografik dental atau panoramik. Tujuannya untuk memastikan jumlah gigi memang melebihi jumlah normal.
Gejala
Gejala supernumerary teeth dapat dilihat dari bentuk gigi yang menyerupai kerucut. Selain itu penderita kelainan gigi ini biasanya memiliki banyak tonjol gigi (tuberculate) atau deretan gigi yang tidak beraturan (odontome). Meski demikian, supernumerary teeth dapat memiliki bentuk yang sama dengan gigi normal, yaitu menyerupai gigi seri, gigi taring, atau geraham.
Gigi berlebih lebih sering terjadi pada rahang atas dibandingkan rahang. Supernumerary teeth ini dapat terbentuk di berbagai bagian rahang, yaitu pada daerah gigi insisif depan atas (disebut juga mesiodens), di sebelah gigi molar (disebut juga paramolars), di bagian paling belakang dari gigi molar terakhir (disebut juga distomolars), atau di sebelah gigi premolar (disebut juga parapremolars).
Supernumerary teeth yang paling sering dijumpai adalah mesiodens. Kelainan ini lebih sering terjadi pada gigi tetap dibandingkan gigi susu.
Pengobatan
Penangan terhadap supernumeray teeth akan dilakukan oleh dokter gigi bergantung pada tingkat keparahan kelainan. Biasanya, tindakan yang umum dilakukan adalah berupa prosedur pencabutan gigi yang berlebih. Pada beberapa kasus juga bisa dilakukan prosedur pembedahan.
Penyebab
Penyebab supernumerary teeth masih belum diketahui dengan pasti. Salah satu teori yang banyak dikemukakan adalah adanya dikotomi pada benih gigi. Teori lain memperkirakan bahwa supernumerary teeth dipengaruhi oleh faktor genetis.
Supernumerary teeth juga dapat merupakan bagian dari penyakit atau sindroma tertentu. Misalnya sumbing pada bibir dan langit-langit (cleft lip and palate), Gardner’s syndrome, dan cleidocranial dysplasia.
Berita Terbaru
Detik-Detik Puluhan Napi Lapas Kutacane Kabur, Dipicu soal 'Bilik Asmara'
Bolehkah Berdoa saat Sujud Pakai Bahasa Indonesia? Ini Kata UAS dan Syafiq Riza Basalamah
Tidak Terima Diklakson Pemotor, Pengemudi Aphard di Cilincing Banting Korban hingga Memar
Siap-Siap, Mobil Legendaris Ford Bakal Masuk Indonesia
Cara Sholat Subuh: Panduan Lengkap Niat, Bacaan, dan Gerakan
Operator Alat Berat Pembangunan Rumah Relokasi Rempang Mogok Kerja, Tuntut Pencairan Uang Makan dan Sewa
5 Minuman Berbahan Dasar Kayu Manis untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Lebaran 2025, Pelindo Regional 4 Prediksi Arus Kapal dan Penumpang Meningkat
Komisi VI DPR Minta BPK-Polri Turun Tangan Hitung Kerugian Kasus Takaran MinyaKita
Kisah Tobatnya Imam Mahdi Palsu Asal Garut
BUMN Gerak Cepat Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek
Banjir di Berbagai Daerah, Bagaimana Islam Memandang Bencana?