Fenomena Alam
Pink Moon adalah fenomena alam berupa bulan merah mudah yang memancarkan warga phlox yang sedang berbunga. Terkenal dengan nama Pink Moon, purnama pada masa tersebut akan sedikit lebih besar di langit dalam beberapa terakhir. Karena bulan akan dalam posisi terdekatnya dengan Bumi.
Memasuki bulan April tahun ini, tampaknya alam kembali menyajikan keindahan langit malam. Terlebih, belahan Bumi utara mulai mengalami musim semi, terhitung sejak 21 Maret hingga 21 Juni. Adapun belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.
Meski namanya Bulan Merah Muda atau Pink Moon, bukan berarti satelit alami Bumi ini benar-benar berwarna merah muda. Menurut The Old Farmer's Almanac, disebut demikian karena pada April, tanaman phlox mulai bermekaran. Phlox adalah genus dari 67 spesies tanaman tahunan dari keluarga Polemoniaceae.
Mereka kebanyakan ditemukan di Amerika Utara di beragam habitat, mulai dari tundra alpine, hutan, dan padang rumput. Beberapa di antaranya bermekaran di musim semi, yang lain di musim panas dan musim gugur.
Bulan purnama yang terjadi pada April juga dikenal sebagai Sprouting Grass Moon, Egg Moon, dan Fish Moon. Bulan purnama pada April tahun ini akan terjadi pada 29 April sekitar jam 20.58 waktu setempat.
New Moon
Selain Pink Moon, ada beberapa fenomena alam dari langit malam yang terjadi pada April, salah satunya New Moon. New Moon atau Bulan Baru diperkirakan muncul pada pertengahan bulan, tepatnya 16 April. Itulah waktu terbaik untuk menyaksikan benda-benda angkasa, seperti galaksi dan gugus bintang.
Hanya beberapa hari kemudian, pada 21 April, dunia merayakan International Astronomy Day. Dalam ilmu astronomi, Bulan Baru adalah fase bulan pertama, ketika Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi. Pada fase ini, piringan Bulan tidak terlihat oleh mata telanjang, kecuali ketika siluet selama gerhana matahari.
New Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid, yang tercatat dalam sejarah terjadi setiap 2.600 tahun, akan mencapai puncaknya pada pagi hari 22 April. Tidak seperti hujan meteor tahunan lainnya, Perseid atau Leonids, Lyrids tidak terlalu terkenal di zaman modern ini. Berkat langit gelap sebelum Bulan Baru, Anda harus melihat setidaknya 10-20 bintang jatuh per jam, selama puncak hujan meteor.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)
Berita Terbaru
Akhirnya WhatsApp Punya Fitur Chat Theme untuk iOS dan Android
Top 3 Islami: Habib Novel Alaydrus Bagikan Sholawat Al-Fatih agar Rezeki Melimpah Berdatangan dari Segala Arah
Top 3: Menara Saidah Masih Berdiri Meski Belasan Tahun Terbengkalai
Gunung Dukono Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter, Waspada Radius Bahaya
KPK Pindahkan Penahanan 4 Tersangka Dinas PUPR
Wincos Boyong Produk Unggulan ke IIMS 2025
Menteri LH Minta Hotel dan Restoran Kelola Sampah Gunakan Sistem IWM
DeepSeek Memicu Lonjakan Saham China, Dana Asing Kembali Mengalir
Jangan Asal Investasi, Ini 5 Kesalahan Pemula yang Wajib Dihindari
Bursa Kripto Hong Kong Raih Investasi USD 30 Juta dari Modal Ventura China
Pesona Pegunungan Meratus di Kalimantan, Pertemuan Lempeng yang Kaya Keanekaragaman Hayati
17 Februari 2016: Ledakan Bom Mobil di Jantung Ibu Kota Turki Targetkan Anggota Militer, 28 Orang Tewas