Evakuasi Warga Gaza, Kemenhan Menunggu Arahan Presiden Prabowo

Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas angkat bicara soal rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat Diperbarui 10 Apr 2025, 13:48 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 13:48 WIB
Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas.
Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas di kantornya, Jakarta. (Foto: Liputan6.com/Radityo Priyasmoro).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas angkat bicara soal rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.

Menurut dia, pihak Kemhan akan mendukung penuh rencana Presiden Prabowo tersebut.

"Kementerian Pertahanan termasuk TNI tentunya bergerak atas perintah dari Presiden, jadi kita tahu bahwa presiden kita juga mantan menteri pertahanan. Namun saat ini saya belum monitor apakah ada petunjuk langsung ke Kementerian Pertahanan, ke Bapak Menhan terkait rencana tersebut," kata Frega saat junpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Dia menjelaskan, mengacu kepada kebijakan sebelumnya, Indonesia juga sudah pernah melaksanakan proses evakuasi terhadap para mahasiswa Palestina. Mereka kemudian dapat melanjutkan pendidikannya di Universitas Pertahanan (Unhan).

"Mahasiswa dari Palestina, sudah dua angkatan, mereka langsung berangkat dari sana kemudian melakukan adaptasi dan mengikuti perkuliahan. Jadi tentunya kita mengikuti arahan dari Bapak Presiden, apabila nanti memang ada petunjuk resmi untuk mendukung proses evakuasi termasuk juga pada saat sampai di Indonesia, Kementerian Pertahanan dan TNI tentunya siap karena kita punya infrastrukturnya, seperti rumah saki dan fasilitas kesehatan lainnya," ungkap Frega.

Dia memastikan, dalam beberapa tugas yang memang terkait dengan operasi militer selain perang, TNI sudah berpengalaman untuk melalukan evakuasi korban, penyelamatan hingga pemulihan.

"Jadi tentu apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat itu akan kita pedomani selagi memang ada perintah, kita akan support penuh dengan sumber daya yang kita miliki baik di Kementerian Pertahanan maupun tentunya tentara nasional Indonesia (TNI)," jelas Frega.

 

Keinginan Prabowo

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan kesiapan Indonesia menampung korban konflik Gaza, Palestina untuk sementara. Hal itu disampaikan Prabowo sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Timur Tengah, yakni UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

“Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut, bagaimana pelaksanaanya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” tutur Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

“Mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapapun boleh, pemerintah Palestina dan pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka,” sambungnya.

Menurut Prabowo, diperkirakan untuk gelombang pertama evakuasi korban konflik Gaza akan berjumlah 1.000 orang. Namun begitu, dia menekankan adanya syarat bagi pihak Palestina untuk merealisasikan hal itu.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tegasnya.

Adapun sikap dari pemerintah Indonesia itu, kata Prabowo, perlu didukung dengan upaya konsultasi bersama sejumlah pemimpin negara Timur Tengah.

Komisi I DPR RI: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Harus dengan Rancangan Jelas

 Presiden Prabowo Subianto melempar wacana korban genosida Israel di wilayah Gaza untuk ke Indonesia. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyambut baik rencana tersebut.

"Tentu ini adalah rencana mulia dari Presiden Prabowo, dengan alasan kemanusiaan. Hanya saja, harus disertai dengan rancangan dan rencana yang jelas agar upaya ini dapat berhasil serta menghasilkan apa yang kita harapkan," kata Dave Laksono saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Namun, Dave mengingatkan perlu ada rancangan yang harus dipersiapkan matang, di antaranya perihal tempat tinggal hingga berapa lama warga Gaza Palestina berada di Indonesia.

"Tentunya, mereka disini tinggal di mana, pelayanan apa yang kita dapat berikan kepada mereka. Bagi anak-anaknya apakah disiapkan sekolah khusus, adakah pelatihan kerja untuk yang dewasa," kata Dave.

Politikus Golkar itu juga menyatakan perlu ada batas waktu jelas berapa lama warga Gaza Palestina bisa mengungsi di tanah air.

"Berapa lama mereka tinggal disni. Hal-hal tersebut adalah bagian kecil dari yang harus, disiapkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah akan tamu-tamu kita itu," pungkas Dave.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya