Ted Cruz ialah seorang politikus dan pengacara asal Amerika Serikat. Ia lahir di Calgary, Alberta, Kanada pada 22 Desember 1970. Ted Cruz merupakan seorang calon presiden yang dinominasikan Partai Republik pada pemilu 2016, namun angka perolehan suara yang didapat tidak cukup untuk membawanya maju tahap berikutnya, maka ia pun mengundurkan diri.
Ia merupakan lulusan dari Princeton University, New Jersey pada tahun 1992 dan juga pernah mengemban ilmu di Harvard University, Massachusetts, jurusan hukum pada tahun 1995. Di tahun 1999 hingga 2003, ia sempat diangkat untuk menjabat posisi Direktur Kantor Perencanaan Kebijakan di Komisi Perdagangan Federal (FTC). Ted Cruz juga pernah menjadi Asosiasi Wakil Jaksa Agung pada Departemen Kehakiman Amerika Serikat, dan Penasihat Kebijakan Domestik untuk George Walker Bush di Kampanye Presiden George Walker Bush pada tahun 2000.
Ted Cruz Mundur dari Capres AS, Donald Trump Menuju Konvensi
Kandidat capres AS, Ted Cruz keok di primary negara bagian Indiana. Melihat angka perolehan yang dipastikan dimenangkan oleh Donald Trump, Cruz memilih mundur. Padahal sebelumnya, Cruz berharap banyak memenangkan delegasi dari Indiana. Sebagai catatan, primary ini dibuat untuk 'winner takes all', pemenangnya memperoleh seluruh suara delegasi di negara bagian itu. Dengan gugurnya Cruz --dan kandidat Republik lainnya, Donald Trump bakal menjadi satu-satunya nominasi Grand Old Party (GOP) --sebutan lain partai Republik-- untuk konvensi nanti. Demikian dilansir dari CNBC.
Pernah Tuding Donald Trump 'Pembohong' Ted Cruz Balik Mendukung
Ted Cruz pernah jadi seteru kuat Donald Trump untuk memperebutkan tiket pencapresan di Partai Republik Amerika Serikat. Namun, setelah melalui kampanye sengit yang diwarnai saling hina, senator Texas itu kalah. Juli lalu pidato Cruz dicemooh gara-gara tak menyatakan dukungan pada Trump, yang resmi jadi calon presiden dari Grand Old Party (GOP)--nama lain Partai Republik. Belakangan, Cruz mengatakan ia akan memenuhi janjinya untuk memilih capres Republik. Pria yang lahir pada 1970 itu juga mengatakan jika dia memilih Hillary Clinton, maka itu akan menjadi "hal yang tak bisa diterima". "Pilpres ini berbeda dengan apa yang pernah digelar sepanjang sejarah bangsa kita. Seperti halnya pemilih lain, saya berupaya untuk menemukan pilihan terbaik," kata Cruz dalam Facebook-nya, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (24/9/2016). "Setelah berbulan-bulan mempertimbangkan secara cermat, berdoa, dan mencari apa kata hati nurani, saya memutuskan bahwa pada Hari Pemilihan, saya akan memilih capres Partai Republik, Donald Trump."
Berita Terbaru
Keluarga Kaya Pemilik Louis Vuitton Akuisisi Klub Sepak Bola Paris FC, Bakal Jadi Saingan PSG?
Roti dan Garam, Ini 2 Benda yang Kemungkinan Akan Diberi oleh Tetangga Jika Anda Pindah ke Jerman
Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Sebut Pembangunan Jatim Harus Dilanjutkan
Fakta di Balik Kabar Viral Seputar Dunia Pendidikan, Simak Daftarnya
Simak, Cara Praktis Untuk Menghitamkan Uban
Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Minggu 24 November 2024 Pukul 00.00 WIB
6 Potret Krisdayanti Pakai Mawar Ungu di Debat Pilkada 2024, Raul Lemos Berjaket Merah Curi Perhatian
Ridwan Kamil Dinilai Mampu Jadikan Jakarta menjadi Kota Toleran
Cerita Abu Sufyan, Petani Mangga Bondowoso yang Sukses Diberdayakan BRI
Siapkan Tokenisasi Emas, Pegadaian Koordinasi dengan OJK
Tutup Kampanye Pilkada Banten, Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama
Alasan Produk Susu hingga Daging Diletakkan di Bagian Paling Belakang Supermarket