Awalnya Assalamualaikum.. Terus Terpesona Berujung Selingkuh, Blok Sekarang Juga Kata Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan, setan tak akan membiarkan manusia tenang dalam kebaikan. Bahkan, setan bisa menjelma lewat perangkat ponsel dan komunikasi yang tampaknya tidak berbahaya.

oleh Liputan6.com Diperbarui 16 Apr 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 22:30 WIB
buya yahya 2222
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (YouTube)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan terhubung, media komunikasi seperti ponsel telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Namun, di balik kemudahan itu, terdapat celah yang bisa menjerumuskan manusia ke dalam kehancuran moral tanpa disadari.

Fenomena selingkuh digital, yang diawali dari obrolan ringan di chat, kini menjadi perhatian para dai. Salah satu yang menyoroti hal ini adalah KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya.

Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan peringatan keras agar umat Islam lebih berhati-hati dalam menggunakan alat komunikasi, terutama dalam konteks hubungan antar lawan jenis yang bukan mahram.

Penceramah kharismatik ini menjelaskan bahwa awal dari banyaknya kerusakan rumah tangga seringkali berasal dari obrolan sepele yang dibiarkan berkembang tanpa kendali.

Ceramah Buya Yahya tersebut dirangkum Selasa (15/04/225) dari tayangan video di kanal YouTube @bangjadin, yang secara khusus menyoroti bahaya komunikasi digital yang tidak dibatasi oleh nilai syariat.

Buya Yahya menjelaskan, setan tak akan membiarkan manusia tenang dalam kebaikan. Bahkan, setan bisa menjelma lewat perangkat ponsel dan komunikasi yang tampaknya tidak berbahaya.

“Alangkah banyak perempuan rusak, lagi-lagi rusak. Diawali dengan ‘Masya Allah, ini orangnya lembut banget, sopan banget.’ Awalnya Assalamualaikum, makasih, terus mulai terpesona,” ungkap Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Perlu Ada Ketegasan, Jangan Terlena

Ilustrasi Chatting
Ilustrasi chatting. (dok. Priscilla du Prezz/Unsplash/Adhita Diansyavira)... Selengkapnya

Ia menambahkan, ketika seseorang mulai membandingkan sikap pasangannya dengan lawan jenis yang baru dikenalnya lewat chat, saat itu celah kehancuran telah dibuka lebar.

Menurutnya, komunikasi yang tidak dijaga bisa menjadikan seseorang terbuai. Suami atau istri bisa merasa ada yang lebih perhatian di luar sana, padahal yang mereka hadapi sebenarnya hanya kepalsuan.

“Suamiku saja kirim pesan tidak begitu. Sudah mulai rusak. Setan padahal memang dia penipu pada dasarnya,” kata Buya Yahya.

Ia menyebut ponsel hari ini telah menjadi alat yang difungsikan oleh setan untuk merusak akhlak manusia, terutama generasi muda yang kurang pengawasan.

Buya Yahya menegaskan bahwa pada dasarnya chatting bukanlah sesuatu yang haram, tetapi jika dilakukan tanpa kehati-hatian, akan membuka jalan menuju maksiat.

“Cantik itu setan di situ sudah dijadikan. Itu setan. Pernah punya biasa saja, akhirnya mulai akrab. Assalamualaikum warahmatullahi, Masya Allah, makasih,” lanjutnya.

Dalam pandangannya, yang harus dibangun bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tapi juga ketegasan dalam menjaga diri dan batasan.

 

Harus Siap Blokir

WhatsApp
Ilustrasi chatting melalui WhatsApp. (Sumber foto: Pexels.com)... Selengkapnya

Para wanita dan pria, menurut Buya Yahya, harus memahami bahwa jebakan setan tidak selalu datang dalam bentuk dosa besar secara langsung, tetapi lewat perasaan ringan yang dibiarkan tumbuh.

Ia pun mengingatkan bahwa awal kehancuran bisa dimulai dari kalimat singkat seperti sapaan atau emoji yang dianggap biasa saja.

Buya Yahya meminta agar para orang tua mengawasi anak-anak mereka, terutama putri, dalam menggunakan media komunikasi. Jangan sampai lalai hingga menyesal di kemudian hari.

Selain itu, ketegasan dalam menyikapi komunikasi yang berpotensi melanggar batas juga penting. Bahkan, harus siap mengambil langkah ekstrem jika diperlukan.

“Anda harus siap mengeblok jika ternyata ada tanda-tanda,” ucap Buya Yahya dengan tegas.

Ketegasan tersebut bukan bentuk kebencian, melainkan ikhtiar menjaga diri dari keburukan yang lebih besar di masa depan.

Buya Yahya juga mengingatkan agar rasa takut kepada Allah menjadi benteng utama saat berinteraksi dengan lawan jenis, termasuk dalam komunikasi digital.

Ia menutup nasihatnya dengan ajakan untuk menjadikan alat komunikasi sebagai sarana kebaikan, bukan jalan menuju kehancuran moral dan rumah tangga.

Pesan ini menjadi pengingat penting di era digital, agar setiap Muslim tetap waspada terhadap bisikan setan yang bisa datang dari mana saja, bahkan dari dalam genggaman tangan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya