Senator AS Karantina Diri Setelah Interaksi dengan Pasien Virus Corona

Senator Ted Cruz berinisiatif untuk mengkarantina diri sendiri usai interaks dengan seseorang yang ternyata mengidap Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2020, 08:15 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 08:15 WIB
Ted Cruz, politikus Amerika Serikat asal Partai Republik
Ted Cruz, politikus Amerika Serikat asal Partai Republik (AP Photo/Manuel Balce Ceneta, File)

Liputan6.com, Austin - Senator Ted Cruz dari Texas mengumumkan dirinya akan mengkarantina diri usai berinteraksi dengan orang yang positif Virus Corona (COVID-19). Interaksi terjadi di acara konferensi politik pada akhir Februari lalu.

Ted Cruz adalah anggota Partai Republik yang pernah menjadi pesaing Donald Trump sebagai kandidat calon presiden partainya untuk pilpres 2016.

Dilaporkan CNN, Senin (9/3/2020), Senator Cruz berjabat tangan dan mengobrol dengan seseorang yang kemudian positif terkena Virus Corona. Rencananya, Senator Cruz akan mengkarantina diri selama dua minggu.

Ia juga berkata tidak merasakan gejala-gejala Virus Corona, namun ia memilih karantina untuk berjaga-jaga.

"Mengingat interaksinya terjadi 10 hari lalu, dan rata-rata inkubasi adalah 5-6 hari dan interaksinya terjadi kurang dari satu menit, dan saya tak punya gejala, para otoritas kesehatan mengatakan kepada saya bahwa kemungkinan transmisi dari orang lain terhadap saya sangatlah rendah," ujar Senator Cruz dalam pernyataan.

Cruz rencananya akan tetap berada di Texas untuk karantina. Ia adalah anggota Kongres pertama di negaranya yang menerapkan langkah ini.

Acara yang dihadiri Ted Cruz adalah Conservative Political Action Conference. Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence turut hadir, tetapi keduanya tak berinteraksi dengan pengidap Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jangan Lengah

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

 

Ted Cruz berkata dirinya tak punya gejala, tetapi ia meminta agar masyarakat tetap waspada. Senator konservatif ini meminta agar publik berpegang pada fakta ilmiah. 

"Semua orang harus lanjut memperlakukan wabah ini secara serius dan didorong oleh fakta-fakta dan sains medis," ujarnya. "Kita harus terus proaktif menggerakan berbagai sumber kekuatan untuk melawan wabah ini," ucapnya. 

Kasus Virus Corona di AS ada 551 kasus dan 21 pasien dinyatakan meninggal. Ada satu kasus di Washington, DC yang notabene di daerah Gedung Putih, namun Presiden Trump mengaku tidak khawatir. 

Pemerintah AS juga sudah meloloskan anggaran sebesar USD 8,3 miliar untuk melawan Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya