Steve Ballmer Tak Iri dengan CEO Baru Microsoft

Steve Ballmer menegaskan tidak iri dengan Satya Nadella, yang kini menggantikan posisinya sebagai Chief Executive Officer Microsoft

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Mei 2014, 14:10 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2014, 14:10 WIB
Steve Ballmer Tak Iri dengan CEO Microsoft
Steve Ballmer (Foto: Microsoft)

Liputan6.com, Steve Ballmer menegaskan tidak iri dengan Satya Nadella, yang kini menggantikan posisinya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Microsoft. Bahkan Ballmer tidak keberatan mengenai beberapa produk yang baru-baru ini diluncurkan sebenarnya adalah idenya.

Pria yang memimpin Microsoft selama 13 tahun ini mengungkapkan bahwa tidak penting siapa yang memimpin perusahaan, selama progress Microsoft dan produk-produk yang ditawarkan menjadi lebih baik.

"Saya pikir ini bukan topik penting, karena Microsoft masih seperti anak saya. Yang terpenting adalah orang-orang masih mencintai Microsoft," ungkap Ballmer kepada Wall Street Journal. Hal ini diungkapkannya saat ditanya apakah ia kesal terhadap orang-orang yang tidak memberikannya 'penghargaan' untuk produk-produk baru Microsoft.

Dilansir Softpedia, Sabtu (17/5/2014), Nadella diawal-awal kepemimpinanya sebagai CEO baru memperkenalkan Office untuk iPad, serta mengumumkan kembalinya menu Start di Windows. Selain itu, Microsoft juga tengah bersiap meluncurkan lini tablet baru. Proyek-proyek ini dimulai ketika Ballmer masih menjadi CEO Microsoft.

Lebih lanjut, Ballmer juga mengomentari hubungan dengan para investor, di mana semua orang di perusahaan kini optimis bahwa Microsoft menuju arah yang benar.

"Saya sangat bangga dengan yang saya kerjakan, tapi yang paling penting dan membanggakan adalah kami memiliki suksesor yang sangat membuat optimis dunia, termasuk saya, yaitu Satya Nadella," ungkap CEO kedua Microsoft ini.

Satya Nadella adalah CEO ketiga dalam sejarah Microsoft, menggantikan Ballmer yang memutuskan pensiun setelah 13 tahun memimpin. Pengunduran diri Ballmer pun menjadi buah bibir beberapa waktu lalu. Sejumlah informasi yang beredar di antaranya karena tensi internal yang terjadi antara Ballmer dan sejumlah eksekutif lainnya, termasuk mantan bos Windows, Steve Sinofsky.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya