Liputan6.com, Jakarta - Merek ponsel Indonesia sedang gencar berusaha membangun fasilitas pabriknya sendiri. Vendor Mito mengaku sedang membangun pabrik ponsel buatannya di kawasan Tangerang, Banten.
Perusahaan itu mengaku telah menginvestasikan dana sebesar Rp 100 miliar demi mendirikan pabrik ponselnya sendiri. Terkait lahan, pabrik itu menumpang di sekitar pabrik elektronik yang sudah lebih dulu dimiliki Mito di Banten.
"Pabrik ponsel kita pakai lahan perluasan dari pabrik elektronik yang kita punya sebelumnya. Dana yang kita investasikan di pabrik itu sekitar Rp 100 miliar," katan Hansen Lie, Direktur Utama Mito saat dijumpai tim Tekno Liputan6.com.
Pabrik ponsel milik Mito ini ditargetkan bakalan mulai beroperasi setelah hari raya Idul Fitri tahun 2014. Fasilitas produksi Mito tersebut diklaim mampu menghasilkan 100 ribu unit tablet dan 400 ribu ponsel setiap bulannya.
"Kapasitas pabrik ini 100 ribu tablet atau 400 ribu ponsel setiap bulannya. Pabrik di Tangerang targetnya bisa beroperasi setelah Lebaran," ungkap Hansen lagi.
Meskipun sudah punya kapasitas pabrik sendiri, Mito mengaku masih memerlukan rekanan manufaktur dari negeri Tiongkok. Pasalnya, pabriknya di Tangerang baru bisa menangani kebutuhan pengemasan dan perakitan sedangkan komponen masih berasal dari Tiongkok.
"Komponen masih belum ada, jadi kita perlu rekanan dari China. Pabrik yang kita punya sementara ini baru bisa menangani urusan perakitan dan pengemasan saja, semoga ke depannya bisa produksi gadget mulai dari awal sampai selesai," tandas Hansen.
Selain Mito, produsen gadget lokal lain yang sedang berusaha membangun pabrik di Indonesia ialah Advan. Vendor lokal tersebut mengaku ingin membuat Indonesia tak hanya dibuat lokasi pemasaran juga melainkan bisa bertindak sebagai produsen.