Tak Mau Kalah dari Cortana, Ini Juara Piala Dunia Versi Baidu

Layaknya Cortana, pihak Baidu mengklaim bahwa sejauh ini prediksi mereka juga 100% tepat.

oleh Adhi Maulana diperbarui 11 Jul 2014, 02:31 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2014, 02:31 WIB
Jerman Bersiap Hadapi Brasil
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew (tengah) memimpin langsung sesi latihan Der Panzer jelang berlaga melawan Brasil di Stadion Mineirao, Belo Horizonte (7/7/2014). (REUTERS/Leonhard Foege)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan Cortana menjadi begitu populer setelah berhasil menbcatatkan rekor 100% tepat memprediksi 13 hasil pertandingan Piala Dunia 2014. Fitur asisten pribadi digital di Windows Phone 8.1 itu sengaja dibekali teknologi khusus oleh Microsoft, sehingga mampu menjelma menjadi ahli prediksi sepakbola.

Tak mau ketinggalan dari Cortana, ternyata mesin pencari internet asal Tiongkok, Baidu, juga bisa memprediksi hasil pertandingan Piala Dunia. Layaknya Cortana, pihak Baidu mengklaim bahwa sejauh ini prediksi mereka juga 100% tepat, belum pernah meleset sekalipun sejak fase babak 16 besar, 8 besar, hingga semi final kemarin.

Bahkan Baidu juga mengklaim memiliki akurasi 58,33% untuk prediksi pemenang pertandingan di babak penyisihan group.

Sementara untuk partai puncak Piala Dunia 2014 yang mempertemukan Jerman vs Argentina, Baidu sesumbar telah mengetahui siapa pemenangnya. Menurut yang dilansir laman Tech in Asia, Jumat (11//7/2014), Baidu menjagokan Jerman sebagai juara Piala Dunia 2014 mengungguli Argentina.

Kepala Big Data Lab Baidu, Zhang Tong menjelaskan, "Akurasi prediksi tergantung pada data dan model. Dalam hal ini kami menganalisis lima faktor: kekuatan tim, keuntungan home court (biasanya tim tuan rumah lebih diuntungkan), performa pada pertandingan terakhir, performa di Piala Dunia secara keseluruhan, dan peluang taruhan."



Baidu meramalkan bahwa Jerman akan memenangkan final Piala Dunia melawan Argentina dengan perbandingan 59:41.

"Kami mengumpulkan data kelima dimensi tersebut dari berbagai sumber di Internet. Kami kemudian mesin menggunakan model pembelajaran yang dirancang khusus oleh para peneliti kami untuk menggabungkan data dan membuat prediksi," sambungnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya