Pengguna Lebih Pilih Merek Ketimbang Fitur Smartphone

Ternyata fitur tidak selalu menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih smartphone terbaru.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Agu 2014, 15:29 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2014, 15:29 WIB
Motorola ROKR E1, Ponsel iTunes Pertama
Smartphone Apple, iPhone 5S (Foto: Cnet)

Liputan6.com, Jakarta Produsen smartphone selama bertahun-tahun terlibat dalam 'perang fitur', termasuk saling memperkenalkan fungsi unggulan terbaru. Namun fitur tidak selalu menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih smartphone terbaru.

Saat ini bisa dibilang semua smartphone terlihat sama yaitu memiliki layar sentuh, berbagai aplikasi pendukung, kamera yang baik, dan fitur-fitur unik guna memikat para konsumen untuk membeli smartphone baru.

Kendati demikian, menurut VP Global Corporate Communications App Annie, Marcos Sanchez, konsumen lebih fokus pada merek dan keseluruhan ekosistem seperti iOS, Windows, dan Android, ketimbang fitur.

"Semua fitur yang ada hanya akan bagus sepanjang didukung oleh ekosistem tersebut," jelas Sanchez seperti dilansir International Business Times, Rabu (6/8/2014).

Konsumen dinilai sudah lama berhenti terobsesi pada fitur. Menurut Mobile Consumer Report 2013 Nielsen, hanya 2 persen konsumen di Amerika Serikat (AS) menjadikan 'fitur khusus' sebagai alasan utama dalam memilih ponsel.

Sebaliknya, 30 persen warga AS lebih sensitif terhadap harga agar bisa mendapatkan nilai terbaik dari uang yang harus dikeluarkan dalam memilih perangkat.

Salah satu fitur khusus terbaru adalah pemindai sidik jari, seperti yang dimiliki iPhone 5S dan Galaxy S5. Namun perusahaan polling mobile, Qriously, bertanya kepada 1.034 pemilik iPhone 5S dan Galaxy S5 mengenai penggunaan pemindai sidik jari. Hasilnya, banyak di antara mereka mengaku tidak menggunakannya.

Menurut data yang diperoleh Qriusly, 75,5 persen pengguna iPhone 5S dan 83,5 persen pengguna Galaxy S5 mengaku tidak menggunakan fitur pemindai sidik jari yang ada.

Lebih lanjut, Sanchez mengatakan keterlibatan developer sangat berperan penting sehingga konsumen bisa tertarik pada fitur-fitur khusus.

"Jika developer tidak membuat game dan aplikasi gaya hidup yang optimal, maka mereka tidak akan mendapatkan perhatian konsumen," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya