Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura menarik perhatian banyak pihak. Proses evakuasi yang saat ini dilakukan oleh tim SAR pun mendapat pujian serta apresiasi dari banyak kalangan.
Penemuan puing kapal maupun korban dua hari berselang dari saat pesawat dinyatakan hilang kontak disebutkan cukup melegakan. Sebagian pihak mengaku khawatir jika penemuan pesawat AirAsia itu akan memakan waktu yang lama, atau bahkan tak ditemukan seperti yang dialami Malaysian Airlines MH370 yang hilang pada bulan Maret 2014.
Pesawat milik maskapai Negeri Jiran itu hilang tak berbekas saat melakukan perjalanan menuju Beijing dari Kuala Lumpur.
Kasus yang menimpa MH370 bisa disebut sesuatu yang unik dan langka karena memang jarang terjadi pesawat berukuran besar hilang tanpa bekas dalam sebuah kecelakaan.
"Sementara ini, penumpang dapat diyakinkan bahwa MH370 merupakan peristiwa yang unik dan langka," ungkap Tony Tyler, CEO International Air Transport Association seperti dikutip dari laman Mashable.
Meski langka, kejadian hilangnya MH370 cukup mempengaruhi industri transportasi udara dunia. Perubahan standar keamanan dan pelacakan pesawat penumpang diminta segera dilakukan agar membuat penumpang merasa aman saat melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
Muncul usulan agar setiap pesawat dilengkapi perangkat GPS (global positioning system) agar tetap dapat dipantau keberadaannya. Solusi lain kemudian diharapkan dapat segera ditemukan supaya masalah pesawat hilang tanpa jejak tak terulang dalam sejarah industri penerbangan.
The Aircraft Tracking Task Force (ATTF) dilahirkan sejak kejadian MH370 untuk memperhatikan standar keamanan pesawat agar tetap bisa ditemukan meskipun kecelakaan. Badan khusus itu pun diminta mempresentasikan hasil penelitiannya International Civil Aviation Organization belum lama ini.
Mereka menyebutkan sementara ini standar keamanan pesawat yang sudah diterapkan cukup memenuhi kebutuhan informasi. Akan tetapi, di masa depan direkomendasikan agar sistem pelacakan baru pesawat dengan adopsi teknologi yang lebih canggih seperti streaming kotak hitam supaya bisa dipantau langsung dari kantor pusat pantau.
Sayangnya, ATTF sendiri masih belum menemukan cara mendeteksi lokasi pesawat yang direkomendasikan agar diterapkan menjadi standar baru dalam industri penerbangan. Kemungkinan, masih perlu beberapa tahun lagi untuk bisa mendapatkan standar baru terkait monitoring dan deteksi lokasi pesawat secara real time.
(den)
Pesawat Akan Dilengkapi Teknologi Mutakhir?
Standar pengamanan pesawat direkomendasikan diubah di masa depan agar penumpang merasa aman saat melakukan menggunakan pesawat.
diperbarui 01 Jan 2015, 13:00 WIBDiterbitkan 01 Jan 2015, 13:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 2.500 Meter, Bagaimana Pilkada?
Hasil Liga Champions: Ditinggal Ruben Amorim ke Manchester United, Sporting Dilumat Arsenal
DPR Tuntut Kapolri Perketat Pengawasan Senjata Api Pacsa Kasus Penembakan Siswa di Semarang
4 Golongan Ini Diharamkan Masuk Neraka, Siapa Mereka?
Hasil Liga Champions: Barcelona Kembali ke Jalur Kemenangan, Lumat Brest 3-0
Hasil Liga Champions: Sempat Unggul 3-0, Manchester City Gagal Menang Lagi
Tips Tinggi Badan Usia 13: Panduan Lengkap Meningkatkan Pertumbuhan
Pilkada 2024 Digelar Hari Ini, BPBD Lakukan Rekayasa Cuaca Demi Kelancaran Pilgub Jakarta
Frustrasi Lihat Performa Pemain, Ruben Amorim Kirim Pesan Khusus pada Petinggi Manchester United
Paspampres Prabowo Bergaya Mirip Thomas Shelby Saat di Inggris Tuai Pujian dan Singgung Peran Didit Hediprasetyo
Fakta Unik Pura Jati Segara, Tempat Suci Umat Hindu di Bali
Mengenal Okultasi Bulan dan Spica 27 November 2024