Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini CEO Apple, Tim Cook, menulis sebuah artikel di kolom Washington Post yang isinya mengkritisi undang-undang baru negara bagian Indiana dan Arkansas terkait pembatasan hak asasi kebebasan beragama, serta diskriminasi terhadapa kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan trans seksual).
Ternyata artikel yang ditulis Cook tersebut menyulut kecaman dari sejumlah pihak. Salah satunya berasal dari Bernard McGuirk, komentator di program `Imus in the Morning` yang disiarkan oleh channel Fox Business.
Pada acara tersebut, McGuirk mengatakan bahwa Cook adalah seorang `bigot` dan `hipokrit`, atau seorang fanatik yang munafik. Menurut McGuirk, seharusnya Cook tidak sekadar mengkritisi perundang-undangan baru yang dirilis pemerintah Indiana dan Arkanas. Ia juga semestinya bersikap tegas kepada pemerintahan negara lain yang bahkan menerapkan hukum lebih keras terhadap kaum LGBT.
"Ya, ia (Cook) menjual produknya (Apple) ke Iran dan Arab Saudi dimana negara-negara itu mengeksekusi seorang gay. Ia bukan sekedar orang yang hipokrit (munafik), tapi juga bigot (fanatik)," ujar McGuirk seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Senin (6/4/2015).
Baca Juga
Menanggapi hal ini, pihak Fox Business Network pun telah meminta maaf kepada Cook secara terbuka dan disiarkan secara langsung.
Meski begitu, permohonan maaf yang dilayangkan Fox Business Network hanya menekankan pada perkataan `bigot` atau fanatik yang diarahkan pada Cook. Sementara perkataan `hipokrit` atau munafik tidak tercantum di dalamnya.
Berikut pernyataan maaf lengkap dari pihak Fox Business Network yang disampaikan oleh Dagen McDowell:
Advertisement
"Awal pekan ini di program Imus in the Morning, terdapat komentar yang diarahkan kepada CEO Apple, Tim Cook. Ia disebut `bigot` (fanatik). Kami dari Fox Business Network ingin menjelaskan bahwa kami tidak mempercayai hal itu. Mr. Cook adalah seorang pemimpin yang menjalankan sebuah perusahaan yang mencerminkan kisah sukses Amerika, dan Apple adalah brand kelas dunia."
Tim Cook sendiri kini memang dikenal sebagai sosok yang kerap memperjuangkan hak-hak LGBT setelah ia secara mengaku gay pada publik. "Saya bangga menjadi seorang gay." Itu adalah sederet kata yang dituliskan oleh Tim Cook dan dipublikasikan oleh harian Bloomberg Businessweek beberapa waktu lalu.
Menjadi seorang gay, kata Cook, memberikannya pemahaman yang lebih mendalam tentang apa arti menjadi minoritas dan memberikan 'jendela' di dalam tantangan yang dihadapi kelompok minoritas setiap hari.
(dhi/isk)