Liputan6.com, California - Baru-baru ini, robot seks bernama Roxxxy menjadi perhatian publik. Robot tersebut menuai kontroversi karena konsep awal pembuatannya memang ditujukan untuk `memuaskan` penggunanya. Banyak yang menilai hadirnya robot seks buatan True Companion tersebut tak sesuai dengan nilai sosial yang dianut umat manusia saat ini.
Rupanya, tak hanya Roxxxy yang mencuri perhatian banyak orang. Selain True Companion, ada sebuah perusahaan berbasis di California, RealDoll, yang juga tengah mengembangkan produk yang sama.
Bedanya, perusahaan ini tidak mengembangkan sebuah robot. Meski diklaim produk serupa dengan True Companion, RealDoll mengungkap bahwa mereka tengah mengembangkan boneka seks yang memiliki kemampuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurut informasi yang dilansir laman CBC, Sabtu (19/9/2015), boneka yang memiliki nama `RealBotix` memiliki kepribadian, bisa merespon penggunanya, bahkan memiliki emosi berkat teknologi AI.
Matt McMullen, kreator RealBotix mengatakan bahwa selama bertahun-tahun dirinya mengemban karir di RealDoll, ketika ia melihat Roxxxy diluncurkan, ia bisa melihat manfaat konkret dari para penggunanya. “Mereka tidak melihat robot tersebut sebagai budak seks kok,” pungkasnya.
Soal perihal kampanye penolakan robot seks yang juga baru terjadi pada pekan ini, ia mengatakan bahwa munculnya fenomena ini yang bisa merusak hubungan manusia (pria dan wanita) justru merupakan pemikiran yang sempit.
Matt menjelaskan, teknologi AI yang disematkan di RealBotix ini bisa digunakan pelanggan untuk berkomunikasi dan tidak terbatasi oleh konteks seks melulu. "AI yang dikembangkan bisa berbicara soal isu politik dengan penggunanya, berdiskusi tentang buku yang dibaca, tentang penulisnya serta diskusi tentang seorang musisi," terang Matt.
Ditambahkan matt, orang-orang yang membeli boneka ini dikategorikan ke orang yang tidak memiliki siapapun dalam hidup mereka. "Di mana letak kesalahannya untuk menyediakan alternatif itu? Jika boneka ini bisa membuat mereka senang, apa masalahnya?" ujarnya.
Kendati begitu, Matt mengerti soal kekhawatiran terkait teknologi AI atau kecerdasan buatan yang ada di robot. Menurutnya, `budaya populer` lah yang harus disalahkan karena melebih-lebihkan risiko dengan munculnya teknologi kecerdasan buatan tersebut.
"Saya pikir `hal-hal` yang terjadi di film seperti Terminator memberikan orang ketakutan ini, bahwa kecerdasan buatan akan menjadi begitu cerdas dan bisa mendominasi berbagai aspek kehidupan kita," tuturnya.
Matt membeberkan, RealBotix akan diluncurkan pada 2018. Satu unit boneka ini akan dibanderol sebesar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 140 jutaan.
(jek/cas)
Tak Hanya Robot, Perusahaan ini Juga Ciptakan Boneka Seks
Selain robot seks `Roxxxy`, muncul juga boneka seks dengan kemampuan kecerdasan buatan yang canggih (foto: ArsTechnica.com)
diperbarui 20 Sep 2015, 07:33 WIBDiterbitkan 20 Sep 2015, 07:33 WIB
Selain robot seks `Roxxxy`, muncul juga boneka seks dengan kemampuan kecerdasan buatan yang canggih (foto:ArsTechnica.com)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Makanan Lezat yang Bisa Menurunkan Kolesterol dan Darah Tinggi, Tanpa Efek Samping
Orangutan Tewas Tersengat Listrik di Palangka Raya
Fungsi Brainware: Komponen Vital dalam Sistem Komputer
Sinar Mas dan Axiata Kerja Sama Bangun Ekosistem Telekomunikasi dan Digital
VIDEO: 3 Pendaki Tertimpa Longsor saat Berkemah di Bukit Jabung Jepara, 2 Selamat 1 Hilang
Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua, Rizky Billar: Alhamdulillah Lancar Meski Prematur
CIMB Niaga Aktif dalam Perdagangan Internasional Unit Karbon Indonesia
Mau Ikut Running Summit 2025: Pangalengan Edition, Daftar di Sini
VIDEO: Menteri PKP Lantik Pejabat Eselon 2 hingga 4 di Wisma Atlet, Ingatkan Soal Ini
Mau Beli Nike Air Jordan? Ini Trik Memilih Sepatu yang Tepat untuk Kamu
Fungsi NPWP: Pengertian, Manfaat, dan Cara Memperolehnya
Siap-siap, Seleksi PPPK Bakal Digelar Lagi April 2025