Aplikasi Kencan Berisiko Tularkan Penyakit Seksual

Benarkan kehadirkan aplikasi kencan bisa memberikan dampak penularan penyakit seksual bagi penggunanya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 05 Nov 2015, 07:51 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 07:51 WIB
Aplikasi Kencan Riskan Tularkan Penyakit Seksual
Benarkan kehadirkan aplikasi kencan bisa memberikan dampak penularan penyakit seksual bagi penggunanya?

Liputan6.com, Bournemoth - Aplikasi kencan tak hanya menjadi wadah untuk menemukan jodoh bagi para penggunanya. Seorang dokter ahli kesehatan seksual di Inggris, menyingkap temuan fakta terbaru soal dampak aplikasi tersebut. Ia mengatakan, aplikasi kencan rupanya berdampak besar terhadap penularan penyakit seksual.

"Aplikasi kencan tak hanya mempertemukan pasangan. Namun, aplikasi tersebut juga memiliki tendensi kuat untuk mendorong penggunanya mencari pasangan hanya demi melakukan aktivitas seksual. Nah, pengguna bisa bergonta-ganti pasangan lebih cepat dengan aplikasi ini. Semakin cepat berganti pasangan, artinya kesempatan terjangkit Penyakit Menular Seksual (PMS) kian besar," ujar Dr Peter Greenhouse, sebagaimana dikutip tim Tekno Liputan6.com dari BBC, Kamis (5/11/2015).

Menariknya, Dr. Greenhouse melanjutkan, tim developer aplikasi kencan ini mencoba mengatasi hal tersebut dengan menyediakan status STI (sexually transmitted infection) khusus bagi para penggunanya, mereka pun bahkan mencetuskan kampanye kegiatan seks yang aman.

"Bagaimanapun saya tetap berpendapat bahwa aplikasi tersebut sangat memiliki risiko bahaya bagi pengguna yang telah memiliki penyakit menular seksual," pungkas Dr. Greenhouse.

"Jika berganti pasangan secara cepat, dan mereka punya penyakit menular seksual, maka jumlah penderita HIV bisa semakin bertambah di populasi heteroseksual," lanjut Dokter yang juga merupakan Chairman dari British Association for Sexual Health & HIV (BASHH) ini.

Pendapat Dr. Greenhouse memang menuai pro-kontra di Inggris saat ini. Bahkan, sebagian pengguna yang tidak setuju dengannya mengatakan bahwa aplikasi tersebut sangat menolong mereka dalam mencari pasangan hidup.

Pengguna lainnya juga mengatakan, jika ada yang terjangkit PMS dari pasangannya yang ditemui dari aplikasi itu, salahnya justru bukan pada salah aplikasinya, melainkan salah penggunanya.

"Kita sih bisa tertular dari siapa saja, dari seorang yang baru dikenal di club atau kafe misalnya, kalau orang memilih cara berhubungan seperti demikian, maka bukan salah aplikasi sepenuhnya," kata salah seorang pengguna aplikasi kencan, Clover Pitilla (19) dari Bournemouth, Inggris.

Ragam aplikasi kencan yang hadir di Apple App Store maupun Google Play Store memang bervariasi. Sebut saja Tinder, aplikasi kencan yang paling digandrungi saat ini, menawarkan sensasi memilih calon pasangan hanya dengan fitur swipe. Bahkan, selain Tinder, terdapat beberapa aplikasi kencan bagi penyuka sesama jenis, seperti Grindr, Hornet, Growlr, dan masih banyak lagi.

(jek/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya