Liputan6.com, Jakarta - Alam semesta yang luas masih menyimpan banyak misteri hingga saat ini. Para astronom dan ilmuwan terus melakukan eksplorasi luar angkasa dan menemukan hal-hal baru.
Salah satu penemuan menarik yang berhasil ditemukan baru-baru ini adalah keberadaan terowongan antarbintang di dalam Local Hot Bubble (LHB). Melansir laman Science Alert pada Senin (25/11/2024), LHB adalah sebuah wilayah ruang angkasa yang panas dan memiliki kepadatan rendah serta membentang lebih dari 1.000 tahun cahaya.
Teori LBH bermula dari periode sekitar 14 juta tahun lalu ketika beberapa kejadian supernova terjadi. Fenomena kematian bintang ini menghilangkan materi antarbintang yang mendasarinya, sehingga membentuk rongga besar dengan gas yang sangat panas dengan suhu mendekati satu juta Kelvin.
Advertisement
Baca Juga
Tidak seperti daerah pembentuk bintang lainnya, sebagian besar LHB tidak memiliki materi. Hal ini memungkinkan radiasi sinar-X bocor keluar dan diamati oleh para astronom.
Teleskop eROSITA baru-baru ini memvalidasi struktur yang tidak biasa dari gelembung tersebut. Gelembung ini berada lebih dari 1,5 juta kilometer jauhnya dari bumi.
Teknik perisai, teknologi yang dimiliki eROSITA cukup canggih untuk meminimalkan distorsi yang mungkin terjadi karena atmosfer planet tersebut. Akibatnya, ketajaman gambar yang dapat diperoleh hampir merupakan yang terbaik yang dapat dicapai.
Â
Peta Gelembung
Penelitian telah menghasilkan peta gelembung yang menguraikan bentuk dan pola variasi panas gelembung. Hal ini mendukung bentuk asimetris dan fluktuasi suhu dalam keajaiban yang memungkinkan untuk menyetujui hipotesis supernova.
Beberapa penelitian menyebutkan sebuah struktur aneh yang berada di arah konstelasi Centaurus didefinisikan sebagai lubang dalam LHB yang telah mendingin. Terowongan itu mungkin memanjang dari gelembung berdensitas rendah LHB ke gelembung serupa lainnya.
Bahkan, terowongan ini menjadi bagian dari jaringan intergalaksi yang lebih besar di dalam Bima Sakti. Gagasan tentang gelembung panas dan terowongan yang terhubung dalam medium antarbintang.
Teori ini diajukan pada 1974 dan mendapat lebih banyak dukungan berkat hasil penelitian ini. Terowongan antarbintang juga dapat digunakan untuk menetapkan keberadaan aktivitas supernova sebelumnya dan cakupannya dalam proses jutaan tahun yang terkandung dalam struktur galaksi.
Namun saat ini , lokasi spesifik yang dituju terowongan Centaurus tidak diketahui. Para astronom mengaitkan terowongan ini dengan Nebula Gum dan awan molekuler lain yang ditemukan di sekitarnya, yang menunjukkan beberapa koneksi pada skala kosmik yang lebih besar.
(Tifani)
Advertisement