Pihak Tom Lembong Yakin Menang Praperadilan Lawan Kejagung

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong akan menjalani sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terkait penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi komoditas gula, pada Selasa 25 November 2024.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Nov 2024, 01:05 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 01:05 WIB
10 Jam Diperiksa Kejagung Sebagai Tersangka Korupsi Impor Gula, Tom Lembong Hanya Tersenyum
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong diperiksa Kejagung sebagai tersangka kasus korupsi impor gula, Jumat (1/11/2024). Usai 10 jam pemeriksaan, Tom Lembong hanya melempar senyum. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong akan menjalani sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terkait penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi komoditas gula, pada Selasa 25 November 2024.

Pengacara Tom Lembong, Ari Yusuf Amir pun yakin majelis hakim akan mengabulkan gugatan praperadilan yang dilayangkan kliennya.

"Kami sangat optimis bahwa permohonan kami akan dikabulkan. Karena sampai tadi akhir persidangan tidak ada satu bukti pun yang dapat ditunjukkan oleh jaksa yang dapat dijadikan dasar untuk menetapkan Pak Tom sebagai tersangka, tidak ada," tutur Ari di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2024).

Menurut dia, tidak ada pula saksi apapun yang berkaitan langsung ke Tom Lembong. Keterangan dari beberapa ahli, khususnya dari BPKP pun menyatakan bahwa kerugian negara merupakan hal yang pokok dalam perkara korupsi, terutama penerapan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tipikor.

Sementara itu, sampai dengan saat ini penyidik Kejagung dinilai belum menemukan audit kerugian negara. Penetapan tersangka Tom Lembong pun disebut hanya berdasarkan asumsi jaksa.

"Jadi sampai saat ini mereka belum menemukan adanya audit kerugian negara, baru asumsi Itu juga tadi dalam kesimpulan mereka katakan belum ada. Bagaimana orang bisa dijadikan tersangka dengan perkara korupsi. Sehingga kami masih optimis bahwa permohonan kami akan dikabulkan," jelas Ari.

 

Akan Ada Upaya Hukum Lain Jika Ditolak

Namun begitu, Ari akan melihat lebih dalam alasan hukum dari majelis hakim apabila praperadilan Tom Lembong ditolak.

Yang pasti, akan ada langkah hukum lainnya jika hal itu terjadi.

"Tentunya kalau permohonan ini ditolak kita akan lihat apa alasan hukum penolakan tersebut. Contoh, apabila ada alasan penolakan bahwa sudah ada bukti kerugian negara, berupa laporan hasil perhitungan BPKP, tentunya kami akan mempelajari dan akan mempersiapkan langkah-langkah hukum," Ari menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya