Liputan6.com, Jakarta - Usai mendeklarasikan perang dengan ISIS, grup hacker Anonymous menuding sebuah startup Sillicon Valley, CloudFlare, melindungi berbagai website yang berkaitan dengan ISIS. Sadar tengah ramai menjadi omongan, Chief Executive Officer (CEO) CloudFlare, Matthew Prince, pun buka suara.
CloudFlare adalah sebuah layanan yang membantu website untuk tetap bisa online, meski menghadapi lonjakan trafik luar biasa. Atau bisa dikatakan, CloudFlare bertindak sebagai perantara atau filter, dan merupakan perlindungan penting untuk melawan serangan distributed denial-of-service (DDoS).
Perusahaan yang telah berdiri enam tahun itu disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubungan dengan ISIS. Menanggapi tudingan Anonymous tersebut, Prince pun menyindir balik dan menyebut mereka munafik karena banyak anggotanya juga menggunakan layanan CloudFlare.
"Saya melihat Twitter bahwa mereka marah kepada kami. Analisis tersebut seperti dilakukan oleh anak kecil dan tidak bisa dianggap serius. Anonymous menggunakan layanan kami untuk beberapa situsnya," ungkap Prince seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (18/11/2015).
Dilanjutkannya, jika pun ternyata ISIS menggunakan layanan CloudFlare, hal itu tidak ada untungnya bagi perusahaan tersebut. "Bahkan jika ISIS menggunakan layanan kami, tidak ada gunanya bagi kami. Menurut saya, orang-orang semacam itu (ISIS) menggunakan kartu kredit curian dan itu adalah hal negatif untuk kami," sambungnya.
Prince mengatakan, CloudFlare bisa saja berhenti melindungi website-website jika dilakukan melalui jalur hukum yang tepat. "Tapi para investigator seringkali lebih menginginkan situs-situs itu tetap online, ketimbang mematikannya," ungkap Prince.
(din/cas)
Dituding Lindungi ISIS, Startup Ini Sindir Balik Hacker Anonymous
Perusahaan yang telah berdiri enam tahun itu disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubung
diperbarui 19 Nov 2015, 19:16 WIBDiterbitkan 19 Nov 2015, 19:16 WIB
CloudFlare disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubungan dengan ISIS.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pilbup Bogor, 20 Ribu Pendukung Padati Kampanye Akbar Rudy Susmanto-Jaro Ade
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Egy Maulana Vikri Menangkan Dewa United atas Bali United
Taraf Hidup Petani Mangga di Bondowoso Ini Meningkat Usai Diberdayakan BRI
Keluarga Kaya Pemilik Louis Vuitton Akuisisi Klub Sepak Bola Paris FC, Bakal Jadi Saingan PSG?
Roti dan Garam, Ini 2 Benda yang Kemungkinan Akan Diberi oleh Tetangga Jika Anda Pindah ke Jerman
Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Sebut Pembangunan Jatim Harus Dilanjutkan
Fakta di Balik Kabar Viral Seputar Dunia Pendidikan, Simak Daftarnya
Simak, Cara Praktis Untuk Menghitamkan Uban
Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Minggu 24 November 2024 Pukul 00.00 WIB
6 Potret Krisdayanti Pakai Mawar Ungu di Debat Pilkada 2024, Raul Lemos Berjaket Merah Curi Perhatian
Ridwan Kamil Dinilai Mampu Jadikan Jakarta menjadi Kota Toleran
Cerita Abu Sufyan, Petani Mangga Bondowoso yang Sukses Diberdayakan BRI