Kantor Facebook di Jerman Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Kegagalan Facebook menghilangkan komentar bernada rasis disebut menjadi penyebab serangan ini terjadi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Des 2015, 11:37 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 11:37 WIB
Facebook
Aksi vandalisme di kantor Facebook Jerman (sumber: theguardian.com)

Liputan6.com, Hamburg - Kabar kurang menyenangkan baru-baru ini datang dari Facebook. Pasalnya, kantor Facebook di Jerman disebut baru saja diserang oleh sekelompok orang.

Berdasarkan informasi dari polisi setempat diketahui bahwa bagian depan kantor tersebut telah dirusak kacanya. Tak hanya itu, dinding depan kantor itu pun sudah dicoret dan diberi tulisan 'Facebook Dislike'.

Dari laporan Guardian, Senin (14/12/2015), informasi sementara diketahui bahwa kantor itu diserang ketika tengah malam oleh sekitar 15-20 orang yang menggunakan pakaian hitam dan bertudung. Polisi sampai saat ini masih terus melakukan investigasi terkait kasus ini.

Untuk saat ini, pihak Facebook belum mau memberikan komentar terkait serangan tersebut. Namun, beberapa pihak menilai serangan ini merupakan dampak dari kegagalan media sosial itu menyingkirkan ujaran kebencian yang bernada rasis.

 

Sebelumnya diketahui bahwa sudah ada investigasi terhadap Kepala Facebook di wilayah Eropa terkait maraknya komentar bernada xenofobia di laman media sosial tersebut. 

Semakin tingginya jumlah pengungsi yang masuk ke negara itu ditengarai jadi penyebab banyak komentar bernada rasis. Hal inilah yang kemudian disuarakan oleh beberapa selebriti serta politikus di Jerman untuk kemudian diselidiki. 

Berdasarkan juru bicara pengadilan diketahui bahwa Martin Ott, selaku Managing Director Facebook untuk Eropa bagian utara, pusat, dan timur, dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas maraknya komentar bernada kebencian ini. Sebab, pria yang berkantor di Hamburg ini dinilai tidak mampu menyingkirkan komentar bernada kebencian di Facebook.

Sekadar informasi, Facebook sebenarnya diketahui sudah menjalin kerja sama dengan kelompok bernama FSM. Kelompok ini merupakan sukarelawan yang biasanya memantau penyedia layanan multimedia yang mendorong usaha untuk melawan rasisme.

(Dam/Cas)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya