Epson Hadirkan Mesin Daur Ulang Kertas Pertama untuk Kantoran

Pengguna hanya tinggal meletakkan kertas bekas yang akan didaur ulang di salah satu ujung, menekan tombol, dan menunggu proses selesai.

oleh M Hidayat diperbarui 14 Des 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 15:30 WIB
Epson PaperLab
Epson PaperLab. Kredit: Seiko Epson

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah mesin dari Epson menjanjikan cara baru untuk merevolusi bagaimana kantor turut serta dalam kegiatan daur ulang kertas.

Alih-alih mengirimkan jutaan halaman yang akan didaur ulang ke suatu tempat, mesin baru tersebut memungkinkan lembaga, organisasi, atau instansi untuk melakukannya langsung di kantornya sekalipun.

Mesin besutan raksasa printer dunia itu mengusung nama PaperLab. Pengguna hanya tinggal meletakkan kertas bekas yang akan didaur ulang di salah satu ujung, menekan tombol, dan menunggu proses selesai hingga 'kertas baru' muncul di ujung lainnya.

Epson mengatakan, mesin tersebut dapat menghasilkan 14 lembar kertas baru dalam satu menit, dan 6.720 lembar dalam delapan jam per hari.

Secara sederhana, PaperLab menjalankan prosesnya dalam tiga langkah. Pertama, PaperLab memecah kertas ke dalam serat yang panjang dan setipis kapas.

Kemudian, PaperLab menggabungkan kembali serat tersebut menjadi substansi tertentu menggunakan campuran bahan kimia. Selanjutnya, di bawah tekanan tinggi, mesin itu pada akhirnya "menyulap" kembali kertas-kertas tadi menjadi utuh.

Penemuan ini akan mulai dijual di Jepang pada 2016 mendatang, meski Epson belum menetapkan harga. Alastair Bourne, juru bicara Epson di Jepang, mengatakan, "PaperLab akan berada pada tingkat yang memungkinkan pelanggan untuk menghargai manfaat keuangan dengan memiliki PaperLab."

"Kami memperhitungkan biaya daur ulang dokumen rahasia secara keseluruhan, bukan hanya biaya kertas. Banyak perusahaan menghabiskan banyak dana pada penanganan dokumen rahasia, yang meliputi pengiriman, daur ulang, dan keamanan," ungkap Bourne, sebagaimana dikutip dari Fast Co Exist, Senin (14/12/2015).

(Why/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya