Akses Data Jadi Masalah Terbesar Bagi Pengembang Aplikasi

Setengah dari total koresponden mengatakan bahwa mengembangkan Application Program Intercafe (APIs) mobile menjadi hambatan utama.

oleh Corry Anestia diperbarui 01 Jan 2016, 20:27 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2016, 20:27 WIB
200 Developer Siap Adu Aplikasi di Hackathon Jakarta
Ilustrasi - Aplikasi mobile (triegg.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, mengakses layanan internet (data) menjadi tantangan terbesar bagi para pengembang aplikasi mobile. Demikian menurut survei Appcelerator, seperti dikutip dari Cellular-News, Jumat (1/1/2016).

Setidaknya, 72 persen dari 5.778 total koresponden menyebutkan bahwa mengoptimalkan akses mobile ke backend menjadi tantangan terbesar mereka dalam mengembangkan aplikasi mobile. 

Sementara, setengahnya mengatakan bahwa merancang dan mengembangkan Application Program Intercafe (APIs) mobile menjadi hambatan utama.

Laporan bertajuk "Forget Mobile First", "Embrace API First", mengungkap sebesar 40,5 persen responden menghabiskan seperempat hingga setengah dari tenaganya untuk mengintegrasi sistem backend. 

Sedangkan 34,1 persen pengembang menghabiskan separuh waktunya dari total masa pengembangan hanya untuk mengintegrasikan backend. Dengan kata lain, mereka kesulitan dalam mengakses data tersebut.

Di samping itu, laporan ini juga mengungkap selama dua tahun berturut-turut, pengembang menilai bahwa otomasi pada rumah menjadi target pasar yang legit bagi mereka. Hampir 60 persen mengaku tertarik untuk mengembangkan aplikasi untuk perangkat rumah. 

Hal ini beralasan mengingat perangkat rumah yang terkoneksi internet tampaknya akan berkembang pesat di masa mendatang.

(Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya