Google Translate Kini Dukung Lebih Dari 100 Bahasa

Kini Google Translate mampu mengalihbahasakan teks dari dan ke lebih dari 100 bahasa, tepatnya 103 bahasa.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Feb 2016, 06:38 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 06:38 WIB
Google Translate Bakal Bisa Terjemahkan Ucapan Pengguna
Google terus memberikan gimmick bagi penggemar Star Wars sampai sekuelnya hadir pada 18 Desember nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Alat pengalih bahasa online milik Google meraih pencapaian baru di ulang tahunnya yang ke-10. Google Translate, begitu alat ini disebut, kini mendukung alih bahasa terhadap 13 bahasa baru, termasuk bahasa Hawaii dan Kurdi.

Dengan demikian, Google Translate mampu mengalihbahasakan teks dari dan ke lebih dari 100 bahasa (tepatnya 103 bahasa).

Google, menurut informasi yang kami kutip dari Tech Crunch, Jumat (19/2/2016), mengklaim bahwa layanan yang dimulai pada bulan April 2006 ini meliputi 99 persen dari populasi online.

Gagasan untuk Google Translate pertama kali dicetuskan pada 2004, ketika salah seorang co-founder Google, Sergey Brin, menjadi frustasi oleh sebuah program terjemahan gara-gara program itu menerjemahkan sebuah e-mail berbahasa Kore menjadi “The sliced raw fish shoes it wishes. Google green onion thing!”

Google Translate sekarang menggunakan kombinasi mesin belajar (machine learning) dan relawan manusia untuk memastikan hasil alih bahasa yang akurat dan tidak konyol.

Raksasa teknologi tersebut, dalam sebuah pengumuman di Google Translate Blog, mengatakan bahwa untuk menambahkan bahasa baru, bahasa tersebut harus menjadi bahasa tertulis dengan "sejumlah besar alih bahasa dalam bahasa baru" yang sudah online.

Dengan begitu, Google Translate dapat menerapkan mesin belajar terhadap teks-teks itu. Tiga juta relawan juga memperbaiki hasil alih bahasa dan menyarankan kata-kata baru.

Bahasa-bahasa baru yang ditambahkan saat ini adalah bahasa Amharic (yang dituturkan di Ethiopia); bahasa Korsika; bahasa Frisian (Belanda dan Jerman); bahasa Kyrgyz; bahasa Hawai; bahasa Kurdi; bahasa Luxembourg; bahasa Samoa; bahasa Scots Gaelic; bahasa Shona (Zimbabwe); bahasa Sindhi (Pakistan dan India); bahasa Pashto (Afghanistan dan Pakistan); dan bahasa Xhosa (Afrika Selatan).

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya