Liputan6.com, Jakarta - Penyimpanan data online merupakan metode baru untuk menyelamatkan data-data berbentuk digital milik Anda.
Walaupun memerlukan biaya, namun umumnya penyimpanan data online memberikan penyimpanan gratis dengan kapasitas tertentu.
Dengan adanya fasilitas ini, maka Anda mampu mengakses data tersebut kapan pun Anda butuhkan selama terhubung ke internet. Selain data penting pekerjaan, data milik pribadi juga dapat disimpan di dalamnya.
Baca Juga
Tetapi sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal penting, seperti yang dikutip dari laman Life Hack, Senin (14/3/2016). Berikut ulasannya.
Advertisement
1. Ketahui penyedia layanan penyimpanan data online
Untuk menggunakan suatu produk, maka Anda harus memastikan kualitasnya terlebih dahulu. Sebaiknya Anda memilih penyedia layanan yang terpercaya. Pastikan Anda sudah melihat ulasan positif dari para costumer mengenai layanan tersebut.
Akan lebih baik bila penyedia menawarkan sistem keamanan dalam beberapa tingkat, sehingga mencegah risiko kehilangan data.
2. Data Anda harus dicocokkan dengan level keamanan penyimpanan data online pilihan Anda
Bila Anda memilih layanan penyimpanan data yang tidak bisa dipastikan keamanannya, hindari penyimpanan data penting, seperti laporan keuangan atau data yang bersifat sangat pribadi.
Bila memang harus menyimpannya dalam penyimpanan data online, maka pilihlah penyedia yang sudah terjamin level keamanannya.
3. Miliki data cadangan yang Anda simpan secara online
Memang data penyimpanan online dibuat agar aman dan mudah diambil kapan saja ketika data yang asli justru hilang. Akan tetapi, tidak ada hal yang aman 100 persen.
Membuat data cadangan termasuk salah satu cara dalam menjaga data Anda agar tetap aman. Lakukan salinan cadangan pada data yang bersifat sangat penting saja, buat hingga tiga cadangan.
Enkripsi data
4. Enkripsi Data Penyimpanan Online Anda
Bila layanan akun penyimpanan data online Anda terganggu, maka besar kemungkinan data Anda bisa diretas.
Untuk meminimalisir risiko, lakukan enkripsi data sebelum menyimpannya secara online. Pilihan lain adalah menggunakan software, seperti BoxCryptor atau nCrypted Cloud yang akan mengenkripsi data Anda secara otomatis.
5. Gunakan kata sandi
Kata sandi akan membuat data lebih Aman. Anda bisa menggunakan pembuat kata sandi LastPass untuk membuat kata sandi yang sulit diretas.
Ingatlah hal-hal dasar seperti tidak membeberkan sandi Anda pada siapa pun, atau mencatatnya di memo maupun gadget Anda.
Hindari mengakses layanan online menggunakan Wi-Fi di tempat umum, dan gantilah sandi Anda secara berkala.
6. Perhatikan “https”
Data Anda dapat dengan mudah terdeteksi oleh hacker ketika sedang tersambung ke penyimpanan online.
Untuk mencegahnya, gunakan “https” dan bukan “http” di depan alamat URL penyedia layanan online Anda.
“Https” adalah versi aman dari “http”, dan ketika Anda menggunakannya, maka mesin pencarian dan layanan penyimpnan data online Anda sudah terenkripsi.
(Shabrina Aulia Rahmah/Isk)
Advertisement