Liputan6.com, Jakarta - Ramainya kasus pembobolan akun pada toko online Lazada Indonesia membuat co-Chief Executive Officer Lazada Indonesia Florian Holm memberikan sejumlah tips keamanan berinternet yang terkait dengan keamanan transaksi online.
Meski begitu, Holm menjelaskan sebenarnya tips tersebut bukan secara spesifik membahas mengenai bagaimana berbelanja online.
"Ini bukanlah tips mengenai belanja online, tetapi lebih kepada bagaimana seorang pengguna internet selalu patuh me-log out akun setelah membuka email maupun jejaring sosialnya ketika menggunakan komputer publik," kata Holm ketika ditemui di Kantor Lazada Indonesia di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Baca Juga
Holm menyebutkan jika seseorang tidak patuh me-log out semua akunnya setelah menggunakan komputer publik maka kejadian-kejadian buruk seperti pembobolan akun yang merugikan konsumen secara material bukan hal yang tidak mungkin terjadi.
Bukan hanya pada komputer publik, pengguna internet juga harus memproteksi perangkat komputer maupun selulernya dengan antivirus. Hal ini dimaksudkan agar perangkat terlindungi dari virus atau kejahatan siber yang dilakukan hacker.
Sebab, melalui sebuah phishing software, kini hacker bisa mencuri data dari komputer atau perangkat mobile yang digunakan oleh seseorang.
"Jika ada orang yang menanyakan email dan password, jangan berikan kedua hal tersebut kepada orang lain. Ini harus diingat dengan baik," katanya.
Seperti diberitakan, pekan lalu ramai diberitakan kalau beberapa konsumen Lazada Indonesia mengaku akunnya dibobol dan mendapatkan tagihan dari bank penyedia kartu kredit atas sejumlah transaksi yang tidak pernah dilakukannya.
Lazada Indonesia pun mengonfirmasi dengan menyebut bahwa untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi konsumen, perusahaan telah menerapkan two step verification atau verifikasi ganda bagi mereka yang hendak melakukan transaksi menggunakan kartu kredit.
Selain itu, Lazada Indonesia juga membatalkan sejumlah transaksi dan me-refund uang konsumen.Â
(Tin/Ysl)