Liputan6.com, California - Dalam beberapa hari saja, Pokemon Go sudah menyita perhatian global. Popularitas gim tangkap-menangkap monster lucu besutan Niantic Labs ini bahkan sudah mengalahkan Twitter, Tinder dan Snapchat.
Di Indonesia sendiri, Pokemon Go sudah bukan menjadi 'barang asing' bagi para gamer.
Meski begitu, ada yang meragukan gim tersebut. Seorang principalarchitect di Red OwlAnalytics, Adam Reeve, mengatakan bahwa Pokemon Go memiliki masalah keamanan yang cukup berisiko.
Lewat blog-nya, sebagaimana dilansir Gizmodo, Rabu (13/7/2016), Pokemon Go bisa 'menganggu' akun-akun Google pengguna jika memilih log in via akun Google di perangkat iOS.
Otentikasi tersebut harus dilakukan mengingat NianticLabs merupakan salah satu startupinternal yang diakuisisi Google. Kontan, pernyataan Reeve menuai rasa ragu di kalangan pemain Pokemon Go terhadap NianticLabs.
Baca Juga
Ia menjelaskan, otentikasi tersebut bisa membaca email pengguna, mengakses semua dokumen yang tersimpan di Google Drive, mengirim email dari akun Gmail pengguna, bahkan mampu menge-track rekam jejak navigasi Maps dan mengakses foto-foto pribadi di Google Photos.
Namun demikian, Reeve sendiri belum bisa memastikan pernyataannya 100 persen akurat. Di sisi lain, ahli keamanan siber dan CEOTrail of Bits Dan Guido, meragukan dugaan Reeve. Menurutnya, otentikasi tersebut tidak memungkinkan pihak ketiga bisa membaca atau bahkan mengirim email dari akun Gmail.
"Akses penuh yang digunakan pihak ketiga ini bisa diartikan seperti membaca informasi biografis, seperti alamat email serta nomor telepon," kata Guido.
Google pun akhirnya buka suara soal dugaan tersebut. Pihaknya mengatakan, izin penuh mengarah pada penyetelan akun Google yang nantinya disinkronisasi untuk masuk ke layanan pihak ketiga.
"Aksi spesifik seperti pengiriman email, modifikasi dokumen, membaca email dan lainnya tentu membutuhkan izin eksplisit," kata Google.
(Jek/Cas)