Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan elektronik raksasa Korea Selatan, Samsung, kemungkinan bakal mengikuti langkah kompetitornya, yakni mengadakan program penjualan smartphone premium refurbish.
Informasi dari IB Times yang Tekno Liputan6.com kutip, Selasa (23/8/2016) menyebutkan, smartphone Samsung refurbish bakal dijual di pasaran awal tahun 2017 nanti.
Baca Juga
Laporan Reuters menyebutkan, Samsung dikabarkan mencari skema pendapatan lain di luar bisnis penjualan ponsel anyarnya.
Program refurbish ini rencananya bakal menjual ponsel seri premium mulai dari seri Note serta S dan ponsel lainnya yang dikembalikan oleh pemiliknya. Para pemilik smartphone premium ini merupakan mereka yang menandatangani kontrak, yakni dalam waktu setahun bakal memperbarui ponselnya.
Penjualan dengan kontrak ini hadir di pasar Korea Selatan serta Amerika Serikat. Kemudian, perusahaan bakal menjual ponsel-ponsel bekas tersebut dalam harga jauh lebih murah.
Perusahaan akuntan Deloitte memerkirakan, pasar ponsel bekas meningkat signifikan dengan pendapatan sekitar US$ 17 miliar atau setara dengan Rp 223 triliun di tahun 2016. Meski begitu, hingga saat ini belum jelas perbaikan seperti apa yang bakal dilakukan oleh Samsung untuk ponsel-ponsel bekasnya.
Sejauh ini, perusahaan yang menghadirkan program refurbish menyebut, smartphone premium bekas yang dijual biasanya dipoles dengan kehadiran casing atau baterai baru.
Kompetitornya, yakni Apple, telah menjual iPhone refurbish di India. Produk tersebut dijual dengan rentang harga US$ 300 hingga US$ 500 (Rp 3,9 hingga Rp 6,5 juta). Adapun harga iPhone baru mulai dari US$ 800 hingga US$ 900 (sekitar Rp 10,5 hingga Rp 11,8 juta).
(Tin/Why)