Kekecewaan Konsumen atas Batalnya Pre-order Galaxy Note 7

Konsumen mengungkapkan kekecewaan di media sosial terkait pembatalan pre-order Samsung Galaxy Note 7.

oleh Corry Anestia diperbarui 03 Sep 2016, 14:56 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 14:56 WIB
Galaxy Note 7
Menjajal fitur S Pen pada Galaxy Note 7 (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Para konsumen mengungkapkan kekecewaannya usai Samsung memastikan pembatalan pemesanan (pre-order) Galaxy Note 7. 

Sekadar diketahui, program pre-order Galaxy Note 7 berlangsung pada 5-21 Agustus lalu. Konsumen pun dijanjikan dapat mengambil unit pesanannya pada 1 September lalu. 

Pihak Samsung justru menghentikan penjualan Galaxy Note 7 dan menarik peredaran barang dari pasaran karena baterainya bermasalah.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (3/9/2016) di Twitter, sejumlah pengguna menyampaikan kekecewannya. 

Sementara di Facebook, pemesan bernama Herry SW juga mengeluhkan hal serupa.

"Ayo @Samsung_ID ngaku saja kalau distribusi pre-order Note 7 telat karena ada masalah di produknya. Jangan berdalih permintaan tinggi," ungkap Herry.

"Ngakak melihat kondisi ini. Note 7: merek terkenal, harga mahal, fans (dan buzzer) loyal, eh... di-recall," tambahnya lagi.








Pihak Samsung Indonesia juga belum memberikan pernyataan resmi lewat akun media sosialnya di Twitter (@Samsung_ID) dan Facebook. 

Tim Tekno Liputan6.com juga sempat mencari tahu informasi terkait kapan Galaxy Note 7 tersedia di Tanah Air. Namun, pihak Samsung Indonesia belum memberikan komentar.

Pada 1 September lalu, ada 35 laporan yang diterima Samsung terkait masalah pada baterai. Perusahaan pun sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan pemasok untuk mengidentifikasi apakah ada baterai-baterai bermasalah lain di pasaran. 

"Demi keselamatan konsumen, Samsung pun memutuskan untuk menghentikan penjualan Galxay Note 7," jelas Samsung dalam keterangan resminya, Sabtu (3/9/2016).

(Cas)



* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya