Liputan6.com, Jakarta Samsung resmi menghentikan penjualan dan menarik (recall) Galaxy Note 7 dari pasaran menyusul banyaknya laporan keluhan terhadap kualitas baterainya.
Artinya, perusahaan sekaligus menghentikan program pemesanan (pre-order) phablet tersebut. Namun bagi yang terlanjur membelinya, Samsung memastikan akan memberikan ganti rugi.
Pada 1 September lalu, ada 35 laporan yang diterima Samsung terkait masalah pada baterai. Perusahaan pun sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan pemasok untuk mengidentifikasi apakah ada baterai-baterai bermasalah lain di pasaran.
"Demi keselamatan konsumen, Samsung pun memutuskan untuk menghentikan penjualan Galxay Note 7," jelas Samsung dalam keterangan resminya, Sabtu (3/9/2016).
Baca Juga
Bagi konsumen yang sudah membeli Galaxy Note 7, Samsung berjanji akan menggantinya dengan perangkat yang baru. Unit pengganti akan didapatkan pengguna beberapa pekan ke depan.
Samsung sadar masalah penghentian penjualan sementara ini menimbulkan keresahan di pasar. Tapi perusahaan asal Korea Selatan itu harus mengambil langkah tersebut untuk memastikan konsumen mendapatkan produk berkualitas tinggi.
"Kami bekerjasama dengan para mitra untuk memastikan produk pengganti ," jelas perusahaan.
Adapun Samsung Galaxy Note 7 pertama kali diumumkan pada 2 Agustus 2016, kemudian dirilis pada 23 Agustus di Indonesia.
Galaxy Note 7 menuai sukses dengan tingginya minat saat peluncurannya dan berhasil memecahkan reskor di Korea Selatan, yang mengakibatkan peluncuran internasional tertunda di sejumlah pasar karena terbatasnya pasokan produk.
Kemudian pada 2 September, Samsung mengumumkan menarik (recall) produk dari pasaran menyusul banyaknya laporan mengenai meledaknya baterai Galaxy Note 7.
Pre-order Galaxy Note 7 pun sudah digelar di Indonesia sejak 5 Agustus sampai 21 Agustus 2016. Namun menurut IT and Mobile Marketing Director Samsung Vebbyna Kaunang, phablet itu sudah habis terjual dalam tiga hari.
(Din/Cas)