Agar Tak "Jebol" di Harbolnas, Pelaku eCommerce Wajib Lakukan Ini

Lonjakan pengunjung bisa melumpuhkan server dari situs eCommerce. Akibatnya, kerugian yang didapat.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Okt 2016, 06:15 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 06:15 WIB
Ali Hakim, Country Manager Akamai; Sebastian Sieber, CMO Lazada; Lisa Widodo, Head of Operation Blibli; Lodewijk Tanamel, CTO Bhinneka dengan moderator Budi Gandasoebrata dari Veritrans. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza
Ali Hakim, Country Manager Akamai; Sebastian Sieber, CMO Lazada; Lisa Widodo, Head of Operation Blibli; Lodewijk Tanamel, CTO Bhinneka dengan moderator Budi Gandasoebrata dari Veritrans. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016 bakal kembali digelar akhir tahun ini. Para pelaku eCommerce mau tak mau harus bergegas untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung yang diyakini bakal meningkat.

Jika kewalahan, lonjakan pengunjung bisa melumpuhkan server dari situs eCommerce. Akibatnya, kerugian yang didapat. "1 detik saja situs lumpuh, pasti sudah rugi jutaan rupiah," ujar Ali Hakim, Country Manager Akamai di sesi presentasi Power Talk yang diadakan Asosiasi eCommerce Indonesia (idEA) di Inter Continental Mid Plaza, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Ali membenarkan, Harbolnas 2016 atau momen promosi besar-besar serupa pasti bakal memancing banyak pengunjung. Jika tidak siap, pelanggan bakal beralih ke tempat lain.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, setiap eCommerce wajib melakukan "ritual" yakni menyiapkan semua elemen sebaik-baiknya agar situs tidak "jebol" di momen tahunan itu.

"Pertama, kita harus benar-benar ukur performa situs atau aplikasi dengan tools seperti Google Page Speed Insights, Real User Monitoring atau Synthetic Measurement. Dari situ, cari faktor yang kurang perform. Apa yang membuat situs kurang lancar ketika dikunjungi banyak orang," tutur Ali menjelaskan.

"Tujuan orang-orang berbelanja online karena praktis dan cepat. Jika situs atau aplikasi lelet, (eCommerce) tidak bakal dapat pemasukan yang besar."

Langkah selanjutnya, tambah Ali, para pelaku eCommerce harus paham infrastruktur back end dari situs dengan melakukan load test. Dari situ, pahami kapasitas sistem dan database.

"Kita juga harus tahu berapa banyak situs bisa menampung kapasitas pengunjung. Antisipasi dengan mengetahui kapasitas normal dengan kapasitas plus lonjakan saat campaign (Harbolnas) berlangsung," sambung Ali.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penataan letak produk di situs. "Mengoptimalkan gambar produk juga jadi faktor penting agar kita bisa engage lebih dekat dengan pelanggan. 63 persen calon pembeli lebih tertarik dengan gambar produk," kata Ali.

"Terakhir, soal keamanan. Ini yang paling krusial. Tak sedikit pihak yang iseng ingin "ganggu" aktivitas eCommerce di Harbolnas, seperti hacker dan serangan DDOS. Ini juga perlu diperhatikan," pungkas Ali.

(Jek/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya