Lampaui US$ 1.000, Bitcoin Jadi Mata Uang dengan Performa Terbaik

Mata uang digital Bitcoin menggebrak tahun 2017 dengan menyentuh angka US$ 1.022 atau lebih dari Rp 13 juta per 1 Bitcoin.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jan 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 18:00 WIB
Bitcoin
Ilustrasi bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Mata uang digital Bitcoin menggebrak tahun 2017 dengan nilai melampaui US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,48 juta.

Angka ini tercapai untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, pada Minggu (1/1/2017). Dengan demikian, Bitcoin sekaligus mengungguli semua mata uang lainnya yang diterbitkan oleh bank sentral.

Sebagai mata uang kripto (cryptocurrency) berbasis web yang tidak memiliki otoritas pusat, melainkan hanya mengandalkan ribuan komputer di seluruh dunia yang memvalidasi transaksi dan menambahkan Bitcoin baru ke sistem, Bitcoin melonjak 2,5 persen ke angka US$ 1.022 atau sekira Rp 13,78 juta di Bitstamp, bursa berbasis di Eropa.

"Perang yang sedang terjadi di uang tunai, dan kontrol modal membuat Bitcoin terlihat menjanjikan. Kendati berisiko tinggi, bitcoin adalah alternatif yang layak," kata Paul Gordon, anggota dewan Asosiasi Mata Uang Digital Inggris dan co-founder Quantave, sebuah perusahaan yang berupaya memudahkan investor institusional untuk mengakses pertukaran mata uang digital. 

Mengutip informasi dari Reuters, Selasa (3/1/2017), lonjakan nilai Bitcoin tak lepas dari permintaan di Tiongkok yang cukup meningkat. Sementara, nilai mata uang Tiongkok, Yuan, mengalami pelemahan sekitar 7 persen selama 2016. Kondisi itu membuat nilai mata uang Tiongkok menjadi yang paling lemah sepanjang 20 tahun terakhir.

Di sisi lain, Bitcoin dapat digunakan untuk memindahkan uang di seluruh dunia secara anonim dan tak perlu tunduk pada otoritas apa pun. Hal itu membuat mata uang ini menjadi menarik bagi pihak yang ingin berperan di sektor kontrol modal, seperti Tiongkok.

Fungsi semacam ini ternyata secara tak langsung juga menarik sejumlah pihak yang kekurangan stok uang tunai, seperti yang terjadi di India. Perdana Menteri India Narendra Modi telah menghapus catatan bank dengan denominasi tinggi dari peredaran selama November 2016.

Nilai tukar yang begitu tinggi dari Bitcoin, juga dibarengi dengan banyaknya jumlah mata uang tersebut di peredaran. Ada sekitar 12,5 unit yang ditambahkan ke sistem setiap 10 menit. Total keseluruhan nilai itu diperkirakan mencapai di atas US$ 16 miliar.

(Dam/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya