Liputan6.com, Jakarta - Ketua Eksekutif Strategy (sebelumnya MicroStrategy), Michael Saylor menyampaikan, kepada Gedung Putih kebijakan yang mendukung industri kripto dapat meningkatkan ekonomi Amerika Serikat hingga USD 100 triliun dalam satu dekade ke depan.
Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan puncak kripto yang digelar di Gedung Putih pada Jumat lalu. Menurut Saylor, pertumbuhan ini bisa terjadi melalui berbagai sektor.
Advertisement
Baca Juga
Ia memperkirakan sekuritas digital dapat menambah nilai sebesar USD 20 triliun ke pasar saham AS, mata uang digital bisa meningkatkan Obligasi Negara AS hingga USD 10 triliun, dan aset modal jangka panjang AS berpotensi tumbuh hingga USD 20 triliun.
Advertisement
Beli Bitcoin untuk Cadangan strategis
Saylor menyarankan agar pemerintah AS membeli hingga 25% Bitcoin sebagai cadangan strategis. Langkah ini, menurutnya, dapat menjadi solusi bagi permasalahan utang nasional.
Ia memproyeksikan jika Bitcoin digunakan sebagai cadangan strategis, Obligasi Negara AS dapat memperoleh tambahan nilai sebesar USD 81 triliun pada tahun 2045.
Sebagai tokoh terkemuka dalam komunitas Bitcoin, Saylor menekankan pentingnya industri aset digital untuk diakui sebagai sektor yang sah dan diperlakukan secara adil oleh pemerintah serta lembaga keuangan. Ia menyoroti perlunya perubahan dalam kebijakan pajak dan penghentian praktik "debanking" terhadap pelaku industri kripto.
"Pemerintah harus mendorong dan memberikan dukungan bagi bank-bank besar untuk menyimpan, memperdagangkan, dan membiayai aset Bitcoin. Debanking dari para pelaku industri kripto tidak boleh ditoleransi,” ujar Saylor dikutip dari Yahoo Finance, Senin (10/3/2025).
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menghapus regulasi yang dianggap menghambat inovasi di sektor ini. "Penerbit harus memiliki hak untuk membuat dan menerbitkan aset tanpa harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari regulator," tambahnya.
Perlu Kepatuhan di Industri Kripto
Meskipun mengusulkan dukungan besar terhadap Bitcoin, Saylor juga menyoroti perlunya kepatuhan dalam industri kripto, yang masih rentan terhadap aktivitas ilegal.
"Semua pelaku pasar harus mematuhi aturan transparansi, berperilaku etis, dan menghindari konflik kepentingan," katanya.
Ia juga menegaskan setiap individu bertanggung jawab secara perdata dan pidana atas tindakannya.Keamanan industri kripto menjadi isu penting, mengingat laporan dari Chainalysis mengungkapkan bahwa kejahatan terkait kripto telah berkembang menjadi industri bernilai USD 51 miliar per tahun.
Sebagai informasi, perusahaan Saylor, Strategy, adalah pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia dengan kepemilikan 499.096 Bitcoin, yang dibeli dengan harga rata-rata USD 66.357 per koin.
Saylor sebelumnya juga memprediksi kapitalisasi pasar Bitcoin akan melonjak dari USD 2 triliun saat ini menjadi usd 200 triliun di masa depan. Ia juga menambahkan arus modal ini akan datang dari berbagai belahan dunia, termasuk Tiongkok, Rusia, Eropa, Afrika, dan Asia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Bos Coinbase: Trump Beri Kehidupan ke Industri Kripto
Sebelumnya, CEO Coinbase Brian Armstrong menghadiri pertemuan puncak kripto pertama di Gedung Putih. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai bagaimana pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya mendukung industri kripto.
"Presiden Trump benar-benar memberikan kehidupan kembali pada industri ini selama beberapa tahun terakhir. Kami benar-benar merasa diserang secara tidak sah oleh pemerintahan sebelumnya. Presiden telah mengambil peran kepemimpinan di sini dan memutuskan untuk membawanya kembali ke AS, dan hasilnya sudah positif," kata Armstrong dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (8/3/2025).
Ia menyoroti, Coinbase (COIN) berencana untuk mempekerjakan seribu orang sebagai respons terhadap kejelasan regulasi.
Sedangkan mengenai volatilitas bitcoin (BTC-USD), ia menyatakan, "Tujuannya bukan untuk membuat Bitcoin menjadi nol volatilitas. Kami ingin harganya naik seiring waktu."
Selain itu, Armstrong menekankan kebutuhan penting akan dukungan bipartisan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang industri kripto, dengan menyoroti bahwa kolaborasi semacam itu akan membantu menciptakan lingkungan regulasi yang stabil dan mendorong pertumbuhan dan inovasi lebih lanjut.
Trump Tandatangani Perintah Eksekutif Cadangan Strategis Bitcoin
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif terkait Cadangan Strategis Kripto. Langkah ini menandai perubahan besar dalam kebijakan aset digital di AS.
Kepala Kripto dan AI Gedung Putih, David Sacks menulis dalam sebuah postingan di platform media sosial X bahwa cadangan tersebut akan didanai secara eksklusif dengan Bitcoin yang disita dalam kasus penyitaan pidana dan perdata, memastikan bahwa pembayar pajak tidak menanggung beban keuangan.
Disebutkan juga, Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick akan mengawasi pengembangan kebijakan Cadangan Strategis Kripto ini, dengan fokus pada strategi akuisisi netral anggaran untuk Bitcoin.
"Beberapa menit yang lalu, Presiden Trump menandatangani Perintah Eksekutif untuk membentuk Cadangan Bitcoin Strategis," tulis Sacks di akun X pribadinya.
Sacks mengatakan, cadangan tersebut akan dikapitalisasi dengan Bitcoin milik pemerintah federal yang disita sebagai bagian dari proses penyitaan aset pidana maupun perdata. Hal ini berarti tidak akan membebani pembayar pajak sepeser pun.
Advertisement
