Waspada, Pattern Lock di Android Ternyata Bisa Dibobol

Peneliti dari Lancaster University menemukan penguncian memanfaatkan pattern lock ternyata juga bisa dibobol

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Jan 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2017, 09:30 WIB
Lock pattern, Pola kunci
Lock pattern, Pola kunci. Foto: The Next Web

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna smartphone Android hampir dapat dipastikan tak asing lagi dengan pattern lock. Fungsi keamanan ini menjadi salah satu yang populer di pengguna Android selain penggunaan PIN atau password.

Meskipun terlihat aman dan rumit, ternyata fungsi pengaman perangkat ini masih memiliki celah. Adalah sekelompok peneliti dari Lancaster University yang berhasil menemukan kelemahan fungsi pattern lock.

Cara untuk membongkar pattern lock di perangkat Android pun terbilang mudah. Berbekal alat perekam video, para peneliti sudah dapat membongkar pola yang dibuat oleh pengguna. 

Para peneliti cukup merekam pergerakan tangan pengguna saat membuat pola di layar smartphone-nya. Selama perekaman tak dibutuhkan tampilan layar langsung, peneliti cukup merekam pergerakan tangan pengguna.  

Setelah itu, seperti dikutip dari ZDNet, Kamis (26/1/2017), para peneliti memanfaatkan algoritma yang dikembangkan untuk merekonstruksi pola penguncian yang mungkin dilakukan.

Hasilnya, 120 pola unik yang berasal dari 215 pengguna, 95 persen dari percobaan dinyatakan berhasil. Bahkan, keberhasilan itu dapat dilakukan kurang dari lima kali percobaan.

Sebagai informasi, biasanya setelah salah memasukkan pola penguncian sebanyak lima kali, Android akan memberi jeda sebelum meminta pola lainnya.

Temuan lain yang juga menarik perhatian adalah semakin rumit sebuah pola ternyata makin mudah dibobol. Berdasarkan perhitungan, 97,5 persen pola yang sulit berhasil dibongkar hanya dalam sekali percobaan. Sementara, pola yang lebih mudah ternyata semakin sulit untuk dibobol..

Karenanya, para peneliti tak menyarankan pengguna Android memakai pattern lock untuk membuka informasi penting. Pengguna diharapkan dapat menutup pergerakan tangannya saat membentuk pola di layar agar tak mudah diketahui pihak lain. 

(Dam/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya