Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu pemain lokal di pasar smartphone Indonesia, performa Advan terbilang memukau. Merujuk pada laporan IDC mengenai pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal ketiga 2016, Advan menempati posisi keempat dengan pangsa pasar 6 persen.
Baca Juga
Advertisement
Yang menarik adalah tahun ini Advan tampak serius memasuki pasar smartphone di kelas middle-end. Belum lama ini Advan G1 resmi melantai di pasar Indonesia. Diakui oleh Advan, ini merupakan salah satu strategi untuk menghadang pemain internasional.
Secara garis besar, spesifikasi Advan G1 antara lain pemindai sidik jari, RAM 3GB, ROM 16GB, prosesor quad-core 1 GHZ, serta kamera utama 13MP dan depan 8MP. Selain itu yang menarik perhatian adalah penggunaan IDOS (Indonesia Operating System) berbasis Android Mashmallow.
Untuk selengkapnya, simak ulasan smartphone Advan G1 oleh Tekno Liputan6.com berikut ini"
Desain dan Antarmuka PenggunaÂ
Advan G1 mengusung desain unibodi, sehingga kover belakang smartphone ini tidak bisa dilepas. Material full-metal membalut seluruh bodi Advan G1, yang memunculkan kesan mewah. Sedikit catatan, Advan G1 terbilang pas di genggaman tangan meski agak licin, tetapi di paket penjualan turut disertakan pula back case transparan berbahan silikon.Â
Pada bezel atas, selain lampu indikator LED yang menyala jika ponsel sedang diisi daya atau ada notifikasi masuk, ada pula kamera depan, pengeras suara, dan sensor.
Beralih ke layar, Advan G1 sudah mengadopsi lapisan pelindung dan desain 2,5D. Meski resolusinya masih sebatas 720x1280 piksel (HD), layar Advan G1 mampu menampilkan gambar cukup tajam. Saat di bawah matahari, layar masih terlihat lumayan jelas. Selain itu, layarnya mampu merespon sentuhan (touch) maupun swipe dengan baik. Â
Tiga tombol kapasitif Advan G1 tidak terletak di bezel bawah, melainkan di layar, tepatnya di paling bawah. Bagi sebagian orang yang lebih nyaman dan terbiasa dengan tombol kapasitif di bezel bawah, di awal-awal pemakaian mungkin ini akan agak merepotkan, tetapi lama-lama pun akan terbiasa.
Satu hal yang tak kalah penting, layar Advan G1 sudah dilengkapi eyePro yang diklaim mampu menyaring radiasi sinar biru yang berefek buruk bagi mata, tetapi tanpa mengurangi kecerahan warna.Â
Di tepi kanan kamu akan menemukan tombol volume dan tombol power, sedangkan di tepi kiri, kamu akan mendapati tray kartu. Seperti kebanyakan smartphone saat ini, tray itu bisa digunakan untuk kartu SIM 1 dan kartu SIM 2, atau kartu SIM 1 dan kartu microSD.Â
Di bodi belakang, selain kamera utama dan LED flash, terdapat pemindai sidik jari (fingerprint scanner), grill pengeras suara, dan dua strip mendatar di atas dan di bawah. Advan juga memilih menempatkan logonya di bodi belakang ketimbang di bodi depan. Kemudian di tepi bawah, ada slot microSD, sedangkan di tepi atas terdapat audio jack 3,5mm.Â
Â
Secara umum, desain yang diusung Advan tidak terlalu istimewa, tetapi untuk ukuran merek lokal yang berusaha masuk ke pasar menengah, desain Advan G1 mungkin akan memenuhi harapan mereka yang menginginkan smartphone dengan desain berkelas, tetapi simpel dan tidak neko-neko. Pemilihan bentang layar 5 inci pun sudah terbilang tepat bagi ukuran tangan orang Indonesia.Â
Kamera dan Audio
Kamera dan Audio
Berbekal Largan Lens dari Largan Precision, fotografi menjadi salah satu 'senjata' utama Advan G1. Untuk diketahui, Largan Lens merupakan lensa yang juga digunakan di produk besutan pemain internasional, termasuk iPhone.Â
Untuk sensor, kamera Advan G1 menggunakakan sensor Isocell. Karena itu, wajar bila Advan G1 begitu percaya diri bahwa kameranya mampu menghasilkan foto berkualitas dengan kombinasi keduanya.
Resolusi kamera depan dan belakang Advan G1 masing-masing 13MP dan 8MP, yang diklaim mampu menghasilkan foto lebih tajam dan warna lebih cerah.
Tersedia fitur-fitur kamera standar di Advan G1 semisal HDR, Smile Shot, Burst Shot, Beauty Face, dan Gesture Shoot. Fitur lainnya termasuk Shake to selfie yang memungkinkan pengguna untuk melakukan swafoto (selfie) cukup dengan menggoyangkan smartphone, serta Fingerprint to shoot untuk mengambil foto dengan menempelkan jari.
Hasil kamera di tempat dengan cahaya minim, menurut pengalaman kami, masih belum memenuhi ekspektasi. Namun di tempat dengan cahaya cukup, hasilnya memuaskan. Catatan lain yang kami temukan selama menjajal Advan G1, shutter speed kameranya masih agak terasa sedikit delay, tapi autofocus kameranya cukup cepat. Simak hasil jepretannya berikut ini.Â
Jika performa kamera Advan G1 sedang-sedang saja, berbeda dengan audionya. Advan G1 mengusung pengeras suara premium dengan titanium accoustic dan smart amplifier. Hasilnya, resonansi audio lebih baik, suara bass lebih solid, dan spektrum audio pun lebih lebar. Selain itu, earphone eksklusif yang tersedia di paket penjualan, juga mampu memanjakan telinga dengan keluaran suara mantap.Â
Advertisement
Hardware
Hardware
Advan G1 menggunakan SoC MediaTek MT6735 sebagai 'otak' dengan RAM dan memori internal 3/16GB. Entah mengapa, Advan G1 beda sendiri dengan memilih kapasitas tersebut, mengingat paduan RAM dan memori internal pada umumnya 2/16GB, 3/32GB, 4/64GB, dan seterusnya.
Imbasnya, jatah slot kedua kemungkinan besar akan diambil oleh kartu microSD karena kapasitas memori internal hanya 16GB. Terlebih bila kamu memasang banyak aplikasi dan gim.
Berdasarkan pengalaman kami, Advan G1 dapat diandalkan untuk memainkan gim berat seperti Modern Combat, Assasins Creed, Need for Speed, dan Hot Wheels. Untuk multitasking, juga tidak ada kendala berarti yang kami alami.Â
Saat diuji di AnTuTu Benchmark, Advan G1 mengantongi skor 23568. Skor ini terpaut cukup jauh dari LG X Power yang pernah kami uji sebelumnya, yang meraih skor 31357.
Padahal, keduanya sama-sama menggunakan SoC MediaTek MT6735, dengan perbedaan pada kapasitas RAM saja (kapasitas RAM LG X Power padahal hanya 2GB, lebih kecil 1GB daripada Advan G1).
Â
Kesimpulan
Kesimpulan
Ambisi Advan untuk masuk ke pasar menengah sekaligus bersaing dengan merek-merek global, terlihat setengah hati. Pemilihan tipe SoC, serta kapasitas memori internal, menjadi salah satu indikator hal tersebut.
Di samping itu, kinerja kamera yang digadang-gadang sebagai fitur utamanya, ternyata sedang-sedang saja, tidak terlalu istimewa seperti yang digembar-gemborkan. Namun di sektor audio, Advan G1 layak mendapat acungan jempol. Pengguna yang mengutamakan kualitas audio di sebuah smartphone, akan betul-betul dimanjakan kualitas audio Advan G1.Â
Hal lain yang menjadi perhatian kami adalah, meski tidak mudah mengalami panas berlebih (overheat) seperti beberapa smartphone dengan bodi full-metal lainnya, daya baterai Advan G1 termasuk cepat habis.
Dengan kapasitas daya baterai penuh, untuk bertahan dari pagi sampai malam, kami masih perlu satu kali mengisi daya di siang hari. Itu untuk pemakaian normal. Kalau untuk pemakaian intens semisal bermain gim, streaming, dan aktivitas serupa lainnya, tentu akan lebih boros lagi.
Terlepas dari hal itu, gebrakan Advan G1 patut diapresiasi. Merek lokal ini sudah mengadopsi fitur-fitur yang ditawarkan oleh pemain global seperti pemindai sidik jari, desain unibodi berbalut full-metal, lensa kamera ternama, dan audio jempolan.Â
(Why/Ysl)
Advertisement