Tutup Groove Music, Microsoft Gandeng Spotify

Groove Music akan ditutup di penghujung 2017. Sementara, Microsoft bakal menggandeng Spotify untuk menciptakan layanan streaming musik baru.

oleh Jeko I. R. diperbarui 03 Okt 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 11:30 WIB
Spotify
Layanan streaming musik Microsoft 'hijrah' ke Spotify. (Foto: The Verge)

Liputan6.com, Redmond - Microsoft resmi menutup Groove Music, layanan streaming musik eksklusifnya yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.

Dulunya, ia bernama Xbox Music, akan tetapi Microsoft akhirnya memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Groove Music.

Meski ditutup permanen, bukan berarti Microsoft tak lagi punya layanan streaming musik. Raksasa teknologi yang berbasis di Redmond, Amerika Serikat (AS) ini justru akan bermitra dengan Spotify untuk meneruskan layanan streaming musiknya.

Menurut yang dilansir Ubergizmo, Selasa (3/10/2017), Groove Music akan diberhentikan pada akhir 2017. Bagi yang baru berlangganan, dana akan otomatis di-refund saat Groove Music ditutup di penghujung tahun, tepatnya 31 Desember 2017.

Setelah itu, Groove Music akan resmi ditutup dan tidak bisa lagi digunakan untuk membeli dan mengunduh lagu.

Adapun alasan utama Microsoft menggandeng Spotify antara lain ingin memudahkan pelanggan Groove Music untuk bisa menikmati pengalaman streaming musik lebih mudah. Karena itu, Spotify dinilai sebagai platform yang paling sesuai.

Keputusan Microsoft bermitra dengan Spotify sebetulnya dinilai tidak terlalu mengejutkan. Sebelumnya, kedua perusahaan telah bekerja sama membesut aplikasi khusus untuk Windows 10 dan Spotify untuk Xbox One. Jadi, sudah bukan rahasia lagi jika akhirnya Microsoft memutuskan untuk kongsi dengan Spotify.


Memiliki Pelanggan Terbanyak di Dunia

Spotify sendiri telah mengukuhkan diri sebagai layanan streaming musik dengan pelanggan terbanyak di dunia. Predikat itu didapat menyusul laporan terbaru mengenai jumlah pengguna Spotify saat ini.

Menurut laporan terkini, Spotify telah memiliki 140 juta pengguna aktif bulanan. Peningkatan ini cukup signifikan, mengingat satu tahun lalu Spotify baru memiliki 100 juta pengguna.

Peningkatan jumlah pengguna ini memang sudah terlihat sejak akhir tahun lalu yang berhasil mencatat ada sekitar 126 juta pengguna aktif.

Sayangnya, seperti dikutip dari GSM Arena, layanan asal Swedia ini tak mengungkap jumlah pelanggan berbayar.

Namun, menilik dari laporan awal tahun ini, Spotify mencatat ada sekitar 50 juta lebih pelanggan berbayar. Jumlah tersebut menjadikan Spotify sebagai layanan streaming musik berbayar terbesar di dunia.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya