Liputan6.com, Jakarta - Smartphone dengan layar nyaris tanpa bezel (bezeless) memang tengah menjadi tren pada 2017. Namun menariknya, Microsoft telah menggagas konsep ini lebih dulu.
Pada 2014, raksasa teknologi asal Negeri Paman Sam itu ternyata sempat membesut ponsel Windows Phone bezeless.
Sayang, Microsoft malah membatalkan perilisannya. Tak diungkap secara pasti alasan Microsoft membatalkan Windows Phone edisi bezeless tersebut.
Advertisement
Menurut yang dilansir laman Windows Central, Selasa (10/10/2017), ponsel Windows Phone ini diyakini sebagai Lumia 435. Ia mengusung desain layar nyaris tanpa bezel di sisi atas, pinggir kiri dan kanan. Sementara bagian bawahnya tersisa bezel tipis dengan kamera depan.
Baca Juga
Secara desain, Lumia 435 mengusung bodi tipikal seperti Windows Phone yang dirilis pada 2014. Ia memiliki layar 5 inci dengan resolusi 720p, ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 200, kapasitas penyimpanan internal 4GB, dan kamera utama 5MP (megapiksel). Microsoft nyaris melepasnya ke pasaran dengan harga jual US$ 200 atau setara dengan Rp 2,6 jutaan.
Jika Microsoft merilis Lumia 435 pada 2014 lalu, ponsel ini dianggap bisa menuai pro dan kontra. Pertama, yang pro pasti menilai Lumia 435 adalah smartphone bezeless dengan harga terjangkau di kisaran Rp 2 jutaan.
Sementara yang kontra justru menganggap ponsel ini terlalu "mahal" mengingat spesifikasi yang ditawarkan ada di kelas entry.
Microsoft sendiri kini sudah tak lagi berfokus pada lini ponsel dan sistem operasi Windows Mobile. Informasi tersebut diungkap langsung oleh VP Operating System Group Microsoft Joe Belfiore.
Tak Lagi Dukung Windows Mobile
Dalam kicauannya, Belfiore membenarkan Windows Mobile bukan lagi jadi fokus utama perusahaan.
Kini, sistem operasi tersebut sudah masuk dalam tahap servicing mode. Maksudnya, Microsoft hanya akan merilis pembaruan keamanan dan patch untuk bug, tanpa adanya fitur baru yang ditanamkan.
"Tentu kami akan terus mendukung (Windows 10 Mobile) untuk mengatasi bug atau pembaruan keamanan. Namun, membuat fitur baru tak lagi menjadi fokus," tulisnya di akun @joebelfiore.
Jawaban Belfiore meluncur setelah ada pertanyaan dari pengguna seputar keberlangsungan Windows 10 Mobile. Mereka mempertanyakan mengenai dukungan sistem operasi tersebut.
Pernyataan ini seakan menjadi jawaban mengenai kelanjutan Windows 10 Mobile yang sempat tak jelas. Alasannya, Microsoft tak pernah secara resmi mengakui tak lagi melanjutkan pengembangan sistem operasi ini.
Lebih lanjut, Belfiore menuturkan, alasan pemberhentian ini tak lepas dari lambatnya pertumbuhan ekosistem sistem operasi yang sebelumnya memiliki nama Windows Phone ini.
Ia mengaku, perusahaan sudah mengeluarkan uang agar para pengembang mau membuat aplikasi. Namun, jumlah pengguna yang terlalu rendah membuat perusahaan tak lagi berinvestasi.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement