Liputan6.com, California - Selain untuk internet, jaringan kabel fiber optik yang berada di bawah tanah juga dimanfaatkan ilmuwan sebagai alat untuk mendeteksi gempa Bumi.
Ilmuwan dari Stanford tersebut kini tengah mengembangkan teknologi khusus dari kabel fiber optik. Karena itu, mereka tak lagi perlu repot menciptakan alat baru.
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Rabu (25/10/2017), teknologi ini digagas oleh Biondo Biondi, profesor ilmu Geofisika di Sekolah Ilmu Bumi, Energi, dan Lingkungan Stanford.
Advertisement
Biondi mengungkap, pihaknya tengah melebarkan infrastruktur kabel fiber optik yang tadinya cuma sebatas digunakan untuk kepentingan telekomunikasi.
Baca Juga
Dengan perluasan infrastruktur, teknologi baru berbasis kabel fiber optik tersebut diklaim akan bisa mendengarkan gelombang gempa bumi dengan akurat dan cepat.
"Kami bisa memanfaatkan kabel fiber optik yang sudah ada untuk bisa mendeteksi gempa Bumi. Setiap meter kabel fiber optik di jaringan yang tersebar di seluruh Bumi, sebetulnya bisa digunakan sebagai sensor pendeteksi gempa. Terlebih, ini bisa menekan biaya pengeluaran untuk menciptakan alat pendeteksi baru," ujar Biondi.
Biondi menjamin, cara kerja kabel fiber optik untuk mendeteksi gempa Bumi memiliki keakuratan yang sama dengan mesin-mesin pendeteksi yang sudah ada sebelumnya.
"Kabel fiber optik mampu menciptakan jaringan dengan seismometer konvensional, di mana bisa mengukur cakupan dan kepadatan gelombang," lanjutnya menerangkan.
Sayang, Biondi belum memastikan kapan teknologi tersebut akan rampung. Yang pasti, jika memang sudah bisa dikomersialisasikan, teknologi pendeteksi gempa berbasis kabel fiber optik ini akan digunakan di wilayah rawan gempa yang sulit menggunakan alat pendeteksi fisik, seperti pegunungan atau juga wilayah perkotaan.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: