Komet dari Dunia Lain Melesat di Tata Surya, Berbahaya?

Komet tersebut diduga berasal dari galaksi lain dan telah terbang sekitar 1,7 juta tahun sebelum akhirnya mencapai Bima Sakti.

oleh Jeko I. R. diperbarui 30 Okt 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 06:30 WIB
Kiamat kecil di Bumi purba (3)
Ilustrasi hujan komet ke planet Bumi purba. (Sumber Jet Propulsion Library NASA)

Liputan6.com, Hawaii - Astronom NASA kembali menemukan objek berupa komet di luar angkasa belum lama ini. Komet tersebut ditemukan lewat teleskop PanSTARRS1 yang berlokasi di Hawaii.

Berdasarkan keterangan NASA yang dikutip laman Fox News, Senin (30/10/2017), komet tersebut tidak memiliki karakteristik seperti komet lain yang ada di Tata Surya. Ia bergerak begitu cepat, bahkan melesat melewati beberapa orbit planet dalam hitungan waktu yang tidak bisa diperkirakan.

Posisinya juga tidak sesuai seperti posisi komet lain saat terbang di ruang hampa udara. Dalam observasi yang diterbitkan di jurnal International Astronomical Union's Minor Planet Center (MPC), mereka menyimpulkan komet tersebut adalah komet yang berasal dari Deep Space atau diduga kuat dari galaksi lain yang tidak diketahui asalnya.

"Secara spesifik, mungkin bisa saja komet ini 'melarikan diri' dari galaksi lain. Galaksi yang berbeda alam dengan kita," tulis NASA dalam keterangannya.

"Jika observasi berikutnya benar-benar memberikan konfirmasi komet ini memiliki sifat alami yang aneh, berarti ia benar-benar komet interstellar, komet yang berasal dari alam lain," lanjutnya menjelaskan.

Setelah ditelaah, komet tersebut memiliki ukuran diameter sekitar 160 meter dengan albedo (patokan besar cahaya yang dipantulkan oleh permukaan bebatuan pada komet) sekitar 10 persen.

Menurut NASA, komet itu mungkin berasal dari gugusan bintang Vega yang lokasinya sekitar 25 tahun cahaya dari Matahari.

Dalam kecepatannya, komet membutuhkan waktu sekitar 1,7 juta tahun untuk bisa berpindah dari Vega ke Matahari. Jika demikian, komet ini telah terbang begitu lama di ruang hampa udara selama 1,7 juta tahun. Ia bisa saja masuk ke galaksi Bima Sakti karena tertarik gravitasi Matahari yang begitu kuat.

"Gaya gravitasi Matahari yang begitu besar mampu menarik benda-benda kecil seperti planet kerdil, asteroid, hingga komet. Tapi komet ini berasal dari alam lain, galaksi lain. Mungkin karena ia bergerak sangat cepat, ia tertarik oleh gravitasi Matahari dan masuk ke dalam galaksi kita," pungkas NASA.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya