Liputan6.com, Jakarta - Aksi peretasan akun media sosial kembali terjadi. Kali ini, manajer komposer kenamaan Ananda Sukarlan yang menjadi korbannya.
Manajer Ananda bernama Chendra Panatan tersebut mengaku akun Facebook-nya diretas baru-baru ini. Hal ini pun dikonfirmasi langsung dari Ananda dan Chendra.
Advertisement
Baca Juga
"Perhatian: akun Facebook manajer saya, Chendra Panatan, telah diretas pada pukul 19.45 WIB. Semua yang diunggah mulai saat itu bukan oleh Chendra. Mohon disebarkan," tulis Ananda Sukarlan.
Chendra, yang sempat dihubungi Tekno Liputan6.com, mengatakan akun Facebook-nya memang sempat tak bisa diakses masuk. Ia mengaku tak tahu sama sekali alasan mengapa akunnya tiba-tiba tak bisa diakses.
"Saya tidak tahu ya, tetapi sekarang Facebook saya sudah recover. Kemarin Senin (13/11/2017) tidak bisa log in. Agak khawatir juga," ujar Chendra dalam pesan singkat.
Chendra juga mengungkap, dirinya tak pernah mengklik tautan secara sembarangan di Facebook. Karena diketahui, "celah" peretasan paling besar terjadi jika pengguna mengklik tautan tak dikenal.
Peretasan akun Chendra diduga terkait dengan aksi Ananda Sukarlan yang walk out saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato di acara HUT ke-90 Kanisius di Kemayoran, Sabtu (11/11/2017).
Ketika Anies berpidato, Ananda berdiri dari kursi VIP dan walk out demi menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pidato tersebut. Aksi ini kemudian diikuti oleh ratusan alumni dan anggota yang hadir lainnya.
Korban Phishing?
Menurut pakar keamanan siber dan kriptografi Pratama Persadha, kasus yang dialami Chendra bisa terjadi karena beberapa sebab. Prediksi terkuat, menurut dia, peretasan terjadi akibat modus phishing.
"Bisa jadi korban phishing. Korban akan kena phishing kalau mengklik tautan-tautan yang isinya itu phishing dan scam berbau penipuan," ujar Pratama kepada Tekno Liputan6.com via pesan singkat.
Pratama tak menampik aksi phishing kian merajalela. Namun, dia harus kembali mengamati kejadian yang dialami Chendra benar-benar murni terjadi akibat phishing.
"Banyak yang mungkin jadi sebabnya. Jika bukan phishing, bisa jadi ia (Chendra) membuat password-nya sangat lemah. Kalau solusinya mau ganti password kalau lemah kan sama saja. Atau mungkin ia juga menjadi korban social engineering," lanjutnya menerangkan.
Social engineering sendiri adalah aksi manipulasi psikologis dari seseorang untuk menguak sesuatu informasi yang bersifat rahasia.
Metode yang biasanya dilakukan hacker ini digeber lewat telepon atau internet. Mereka bisa sjaa memperoleh informasi korban dengan meminta informasi langsung kepada korban (secara tak sadar) atau pihak lain.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement