Liputan6.com, New York - Tak butuh waktu lama bagi Samsung untuk meluncurkan perangkat terbarunya setelah Galaxy S9 dan S9 Plus. Bedanya, kali ini raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut memamerkan produk TV QLED (Quantum-dot Light Emitting Diodes) terbaru yang kabarnya akan dibekali asisten cerdas besutan Samsung, yakni Bixby. Beruntung, Tekno Liputan6.com juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi pertama menyaksikan kecanggihan dari TV QLED terbaru Samsung ini.
Tak tanggung-tanggung, Samsung memilih New York sebagai tempat kelahiran TV teranyarnya tersebut. Adapun lokasi peluncuran dan pameran TV QLED akan diadakan di American Stock Exchange Building, New York, pada Rabu (7/3/2018) waktu Amerika Serikat dalam hajatan khusus yang diberi nama "First Look".
Advertisement
Baca Juga
"Teknologi terus berlanjut di sepanjang evolusi. Kami selalu mendesain produk dengan gaya hidup pelanggan. TV QLED generasi baru akan melakukan ini dengan cara inovatif untuk 2018," ujar Samsung dalam laman resminya.
Untuk diketahui, Samsung sendiri baru saja memamerkan TV modular Micro LED 146 inci pada gelaran CES 2018. Mungkin bisa jadi, di acara First Look ini Samsung akan mengunggulkan fitur lain (seperti Bixby, misalnya) pada generasi TV QLED terbarunya.
Jika memang betul, kehadiran si asisten cerdas Bixby tentu akan membantu pengalaman pengguna memakai TV lebih menyenangkan dan praktis. Pasalnya, menurut pengalaman Tekno Liputan6.com yang menggunakan Bixby di sejumlah smartphone Samsung--seperti Galaxy S8 dan S9--kehadiran Bixby sangat amat membantu keseharian kami.
Dengan demikian, adanya Bixby tentu bisa mengintegrasikan antar perangkat Samsung--seperti smartphone, TV, dan peralatan rumah tangga pintar--untuk lebih baik dan menunjang konsep Smart Home yang utuh di masa depan.
Untuk lebih lengkapnya, stay tune terus bersama Tekno Liputan6.com soal peluncuran TV QLED terbaru Samsung.
Samsung Pamer TV 8K Berbekal Kecerdasan Buatan
Untuk diketahui, Samsung juga sempat memamerkan TV 8K dengan kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) bernama Samsung Q9S di gelaran Samsung Forum yang dihelat di Italia, Roma pada Februari 2018.
Head of Consumer Electronics Samsung Electronics, New Zealand, Jens Andres, mengatakan TV teranyar besutan raksasa teknologi Korea Selatan ini dibekali kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence). Sementara teknologi yang digunakan masih menggunakan QLED dengan sejumlah peningkatan.
"Samsung memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memaksimalkan kualitas gambar menjadi 8K di seri Q9S ini. Kecerdasan buatan yang digunakan juga mampu mengoptimalkan suara dari tayangan yang disaksikan," tutur Andres di Roma, Italia, Kamis (2/9/2018).
Jadi, cara kerja TV adalah meningkatkan kualitas dari video resolusi rendah menjadi sangat tinggi. Untuk melakukan proses tersebut, Samsung memanfaatkan kecerdasan buatan dengan tool machine learning yang akan mengenali kualitas sebuah video terlebih dulu.
Selain meningkatkan konten dengan resolusi standar, teknologi ini juga akan mengurangi kebisingan (noise reduction) dari konten tersebut. Setelah itu, ia juga mampu melakukan restorasi tepian objek yang lebih jelas, sehingga memaksimalkan kualitas gambar.
Samsung sendiri sudah menyiapkan empat ukuran TV 8K-nya ini, yakni mulai dari 65 inci, 75 inci, 82 inci, hingga 85 inci. Kendati demikian, tak seluruh produk tersebut akan masuk ke pasar Indonesia.
"Kami masih mempertimbangkan ukuran mana yang akan masuk, tapi kemungkinan besar yang berukuran 82 inci," tutur Senior Product Manager Samsung Electronics Indonesia, Ubay Bayanudin pada kesempatan yang sama.
Terkait konten yang tersedia, Ubay menuturkan untuk saat ini konten 8K memang masih belum banyak tersedia. Namun, dengan kehadiran Samsung sebagai pemain besar di industri TV, tren 8K diprediksi akan terus meningkat pada tahun ini.
Advertisement
QLED TV
Dari sisi QLED TV sendiri, Samsung sudah melakukan sejumlah peningkatan untuk produk yang rilis tahun ini.
Ubay menuturkan, peningkatan dilakukan mulai dari sisi kontras dan backlight, sehingga kualitas warna yang dikeluarkan menjadi lebih bagus.
"Black effect dan blooming effect di TV juga hampir hilang dalam pembaruan ini," tuturnya menjelaskan. Untuk informasi, blooming effect merupakan efek silau yang dipancarkan TV akibat cahaya diatur terlalu terang.
Secara kesuruhan, TV juga akan memegang peranan penting bagi Samsung pada 2018. Sebab, untuk tahun ini, seluruh produk TV Samsung akan dibekali dengan aplikasi SmartThings.
Aplikasi ini memungkinkan TV Samsung menjadi semacam dashbord bagi ekosistem Internet of Things di rumah pengguna.
Jadi, cukup dari layar monitor TV, kini pengguna dapat menyalakan AC, mematikan mesin cuci, atau membaca pergerakan sensor yang dibenamkan di rumah.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: