Liputan6.com, Jakarta - Media berbagi foto dan video Instagram , ternyata memiliki 95 juta akun palsu.
Sebelumnya, dalam laporannya, platform milik Facebook itu mengklaim sudah punya 1 miliar pengguna di seluruh dunia.
Rupanya, menurut studi yang dijalankan oleh perusahaan riset Ghost Data, 95 juta dari 1 miliar akun di Instagram adalah palsu belaka.
Advertisement
Baca Juga
95 juta akun palsu itu bisa saja disalahgunakan untuk menebar hoaks dan berita palsu, hate speech, dan propaganda politik.
Ghost Data mengestimasikan, persentase pengguna Instagram yang sifatnya bot atau palsu meningkat 9.5 persen tahun ini, sedangkan pada 2015 sebanyak 7,9 persen dari total akun.
Pada 2015, Instagram memiliki 300 juta pengguna. Saat itu juga, platform besutan Kevin Systrom tersebut membersihkan jutaan akun palsu per Desember 2014.
Dalam menyelenggarakan riset yang dimaksud, Ghost Data menggunakan 20.000 bot guna mengidentifikasi karakteristik akun-akun di Instagram.
Lembaga riset ini menemukan bahwa akun palsu cenderung mengikuti banyak akun Instagram populer, tetapi mengunggah foto yang didapatkan dari situs web lain.
Dalam laporan yang disarikan oleh The Information, akun-akun palsu tetap merajalela di media sosial. Masalahnya, para pengiklan membayar jasa selebgram berdasarkan jumlah follower yang dimiliki.
Rentan Terhadap Akun Bot
Instagram sendiri terbilang sangat rentan terhadap aktivitas bot karena penekanan terhadap gambar lebih sulit diidentifikasi dibandingkan teks seperti pada platform media sosial lainnya.
Selain itu, baik foto maupun video cenderung lebih cepat viral dibandingkan teks sehingga sulit untuk membatasi materi yang sifatnya ofensif.
Tahun lalu Instagram juga mengumumkan tindakan keras terhadap akun palsu yang menyebabkan ditutupnya layanan Instagress.
Instagress adalah layanan pihak ketiga yang mengklaim bisa membantu pengguna mendapatkan pengikut IG.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement