Pengguna Spotify Kini Bisa Simpan 10 Ribu Lagu Secara Offline

Spotify meningkatkan kapasitas unduhan offline, sehingga pengguna bisa menyimpan lebih banyak lagu di satu perangkat.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Sep 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2018, 15:00 WIB
Situs web Spotify
Situs web Spotify (Foto: Spotify.com)

Liputan6.com, Jakarta - Spotify meningkatkan kapasitas unduhan offline, sehingga pengguna bisa menyimpan lebih banyak lagu di satu perangkat.

Satu akun kini bisa menyimpan 50 ribu lagu di lima perangkat, dengan pembagian 10 ribu di tiap perangkat.

Dikutip dari The Verge, Jumat (14/9/2018), jumlah penyimpanan lagu offline ini meningkat cukup banyak.

Sebelumnya, pengguna hanya bisa menyimpan 3.333 lagu secara offline di satu perangkat, dengan maksimum tiga perangkat.

Secara total, saat ini satu akun dengan maksimal tiga perangkat hanya bisa menyimpan 9.999 lagu offline.

"Di Spotify, kami selalu bekerja meningkatkan pengalaman para penguna. Kami kini bisa mengonfirmasikan bahwa kami meningkatkan jumlah offline track per perangkat, dari awalnya 3.333 pada tiga perangkat menjadi 10 ribu per perangakat dengan maksimal lima perangkat," jelas juru bicara Spotify.

Spotify merupakan layanan streaming musik yang dikembangkan oleh perusahaan asal Swedia, Spotify Technology.

Kantor pusatnya berada di Stockholm. Total penggunanya 180 juta, dengan 83 juta di antaranya pelanggan berbayar.

Layanan yang dirilis pada 7 Oktober 2008 ini per 20 AGustus 2018, sudah tersedia di 65 wilayah di dunia. Spotify merupakan layanan freemium yang terdiri dari dua tipe yaitu layanan gratis dan berlanggaran berbayar.

Untuk layanan gratis, pengguna harus rela diselingi iklan ketika sedang asyik mendengarkan musik.

Spotify Bakal Izinkan Pengguna Gratis Skip Iklan Sesuka Hati

Spotify
Spotify dikabarkan makin dekat bawa layanannya ke Indonesia (sumber: spotify.com)

Seiring popularitasnya, Spotify kerap merilis fitur baru. Sebelumnya, perusahaan dilaporkan tengah menguji fitur baru agar pengguna layanan gratisnya dapat melewatkan iklan yang mengganggu secara lebih bebas. Kala itu, uji coba dilakukan di Australia.

Menurut laporan, fitur ini memungkinkan pengguna melewatkan iklan yang tidak disukainya sesukai hati, tanpa ada batasan waktu. Setelah iklan dilewatkan, pengguna akan langsung diarahkan ke lagu selanjutnya.

Spotify menyebut fitur ini sebagai Active Media. Nantinya, pengiklan tidak perlu membayar perusahaan jika iklan yang ditampilkannya dilewati oleh pengguna.

Strategi ini terbilang berani, mengingat iklan merupakan sumber pendapatan utama dari layanan gratis. Kendati demikian, Spotify melakukan ini bukan tanpa alasan.

Alasan Spotify Siapkan Fitur Skip Iklan

Layanan Spotify di Indonesia
Layanan Spotify di Indonesia (Foto: Ist)

Menurut Global Head of Partner Solutions Spotify, Danielle Lee, langkah ini tidak ubahnya membuat pengalaman yang lebih personal bagi pengguna, seperti fitur 'Discover Weekly'. Perusahaan akan menjahit data yang dihimpun dari kebiasaan pengguna tersebut.

Cara ini, menurut Lee, dimaksudkan untuk menawarkan iklan yang benar-benar disukai oleh pengguna alias iklan dengan target. Strategi ini diharapkan membuat pengguna tidak akan melewatkan iklan, yang memang sesuai ketertarikannya.

"Hipotesis kami, jika cara ini berhasil dapat mendorong pengalaman yang lebih personal dan menarik untuk para pengiklan. Langkah ini juga dapat meningkatkan hasil yang bisa kami berikan ke merek-merek pengiklan," tutur Lee.

Di sisi lain, pengguna dipastikan tidak akan terganggu jika memang mendengar iklan yang sesuai dengan ketertarikannya, ketimbang digempur iklan acak. Apabila uji coba ini berhasil, bukan tidak mungkin Spotify akan meluncurkan fitur tersebut secara global.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya