Roket Swasta Pertama Tiongkok Gagal Menembus Orbit Luar Angkasa

Upaya Tiongkok untuk mencapai orbit luar angkasa melalui perusahaan peluncuran roket swasta pertamanya malah gagal. Apa penyebabnya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Okt 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 09:00 WIB
Roket
Roket pertama dari perusahaan swasta Tiongkok LandSpace gagal sampai di orbit (Foto: LandSpace/ The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya Tiongkok untuk mencapai orbit luar angkasa melalui perusahaan peluncuran roket swasta pertamanya, gagal baru-baru ini.

Perusahaan swasta yang dimaksud adalah startup bernama LandSpace yang bermarkas di Beijing.

Mengutip The Verge, Selasa (30/10/2018), roket yang dimaksud adalah roket Zhuque-1 yang diluncurkan di Jiuquan Satellite Launch Center di gurun Gobi.

Roket tersebut sukses meluncur, tetapi gagal mencapai orbitnya.

Dalam sebuah unggahan di situs microblogging Tiongkok Weibo, LandSpace menyebut, meskipun peluncuran roket berlangsung dengan sukses, sebuah kesalahan sistemterjadi pada tahap ketiga. Roket pun gagal mencapai orbitnya.

Terlepas dari kegagalan orbit itu, perusahaan memuji peluncuran roket sebagai sebuah keberhasilan.

Menurut mereka, ini menunjukkan fakta bahwa dua tahap pertama berhasil dilakukan seperti yang diharapkan.

Selain itu, LandSpace juga menyebut, mereka merupakan perusahaan ruang angkasa swasta pertama di Tiongkok yang memperoleh lisensi peluncuran roket.

LandSpace mencatat, roket mereka akan terus maju. Bahkan menurut laporan QZ, roket tersebut membawa satelit yang akan menyiarkan serial televisi berjudul Cheers Science untuk televisi milik negara.

LandSpace didirikan pada 2015. Perusahaan ini dianggap sebagai pemain paling canggih di industri ruang angkasa Tiongkok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ambisius dengan Proyek Luar Angkasa

Detik-Detik Peluncuran Roket NASA ke Matahari
Roket NASA, United Launch Alliance Delta IV Heavy membawa pesawat Parker Solar Probe meluncur ke Matahari dari Frorida, Amerika Serikat, Minggu (12/8). Peluncuran roket berjalan lancar dan direkam secara dramatis. (Bill Ingalls/NASA via AP)

Sekadar diketahui, ini bukan peluncuran pertama dari perusahaan luar angkasa komersil Tiongkok. Namun, upaya tersebut adalah yang pertama kalinya dilakukan untuk mencapai orbit.

Sebelumnya, pada awal tahun ini perusahaan Beijing OneSpace berhasil melakukan dua peluncuran suborbital pada Mei dan September 2018.

Pelucuran tersebut hanya untuk demonstrasi semata dan tidak ditujukan untuk terbang hingga orbit.

Namun pada saat itu, OneSpace mencatat, mereka berencana melakukan 10 peluncuran lagi pada 2019.

Tiongkok memang tengah berambisi dengan China National Space Administration (CNSA) telah mengirim satelit dan taikonaut ke luar angkasa.

Pada 2014, pemerintah Tiongkok mulai mengizinkan perusahaan swasta untuk memasuki industri luar angkasa.


Misi ke Bulan

[Bintang] Ingin Melihat Gerhana Bulan Juli 2018 dengan Nyaman? Ini Tipsnya
Gerhana bulan Juli 2018. (Ilustrasi: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Sebelumnya, Tiongkok dikabarkan akan menjalankan misi khusus untuk menjelajahi Bulan. 

Bahkan, Badan Antariksa Tiongkok (CNSA) kabarnya juga akan meluncurkan satelit khusus yang bakal meneliti sisi misterius Bulan.

Salah satu misi yang akan dilakukan Tiongkok nanti, adalah misi eksplorasi wilayah kutub Bulan. Misi tersebut, sebagaimana dikutip Mirror pada Kamis (27/9/2018), akan dilakukan mulai 2030.

Informasi ini disampaikan langsung Direktur Departemen Sistem Mesin CNSA, Li Guoping, saat berbicara di World Conference Science Literacy di Beijing pada pekan ini.

“Misi bernama Chang’e ini akan terbagi dalam empat fase program eksplorasi untuk Bulan” ujar Li Guoping. 

Untuk fase pertama, nantinya Tiongkok akan mengirimkan wahana probe pertamanya, Chang’e-4 pada akhir 2018.

Probe tersebut kemungkinan akan melakukan sejumlah tugas, seperti mengambil sampel Bulan dan mengamati kutub yang ada di Bulan.

Selain itu, peneliti juga berharap probe tersebut bisa menyediakan informasi baru terkait kutub selatan yang ada di Bula, serta juga komposisi dari permukaannya.

Adapun misi untuk kutub utara Bulan nantinya diharapkan akan mengungkap asal usul es yang ada di Bulan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya