Indosat Ooredoo Uji Coba 5G Lewat 3D Augmented Reality

Indosat Ooredoo menggelar uji coba 5G melalui perangkat 3D Augmented Reality (AR).

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Nov 2018, 14:08 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 14:08 WIB
Tower BTS
Ilustrasi Tower BTS (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai pihak di Indonesia, termasuk operator seluler, tengah menyiapkan beberapa hal agar bisa merilis teknologi 5G secara komersial.

Indosat Ooredoo pun tengah melakukan persiapan, termasuk dengan menggelar uji coba 5G melalui pengalaman 3D Augmented Reality (AR).

Rencana Group Ooredoo dalam mengimplementasikan teknologi 5G pertama secara komersial di dunia, disebut juga menjadi arah dari strategi Indosat Ooredoo dalam mengembangan jaringannya ke depan.

Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta'in, mengatakan uji coba 5G ini sekaligus merupakan bentuk respons perusahaan terhadap perkembangan teknologi.

"Industri telekomunikasi memiliki hubungan yang dekat dengan teknologi. Oleh sebab itu, industri ini selalu ada berbagai perkembangan misalnya dari 3G ke 4G, dan sekarang kami melakukan demo 5G. Ini adalah hal alami di bisnis telekomunikasi karena semuanya didorong dengan inovasi," jelas Arief dalam acara uji coba 5G di kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Indosat Ooredoo uji coba teknologi 5G melalui 3D Augmented Reality (AR)

Mengenai uji coba 5G ini, Indosat Ooredoo merupakan yang pertama di Indonesia melakukan demo 3D AR Collaboration yang diklaim bisa memberikan interaktif dan kolaboratif dalam berkomunikasi ke level yang lebih tinggi.

Secara umum, aplikasi kolaborasi 3D AR ini antara lain bisa digunakan di bidang edukasi dan customer service, untuk menghasilkan komunikasi visual yang lebih berkualitas dan efisien.

Pengalaman AR diklaim akan lebih baik dilakukan dengan jaringan 5G, karena dari lebih cepat dan memiliki delay yang rendah (low latency). Selain itu, resolusi layar untuk konten AR biasanya di atas 4K, sehingga jauh lebih baik menggunakan 5G. Latency 5G mencapai 1 millisecond.

Rangkaian uji coba dan pameran teknologi 5G ini berlangsung pada 22-23 November 2018 di kantor pusat Indosat Ooredoo. Indosat Ooreoo menggandeng telekomunikasi dan jaringan Ericsson untuk menggelar uji coba ini.

Frekuensi 28GHz

Acara uji coba jaringan 5G Indosat Ooredoo
Acara uji coba jaringan 5G Indosat Ooredoo (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Sama seperti Telkomsel dan XL Axiata yang telah lebih dahulu menggelar demonstrasi 5G, Indosat Ooredoo menggunakan pita frekuensi 28GHz. Kecepatan jaringan 5G dalam uji coba ini minimal 20Gbps, bahkan bisa mencapai 23Gbps.

Seperti diketahui, operator seluler pada tahun ini baru bisa menguji coba jaringan 5G di pita frekuensi 28GHz. Uji coba di pita frekuensi lain, yakni 26 dan 3,5GHz rencananya baru akan digelar pada tahun depan.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan kehadiran 5G nantinya akan jauh lebih bermanfaat untuk konsumen dari kalangan enterprise. Hal ini mengingat kapasitas 5G yang begitu besar, termasuk dari sisi kecepatan dan delay yang rendah (low latency).

"5G ini nantinya akan lebih banyak dipakai pelanggan B2B, jadi bukan hanya konsumen ritel. Kebanyakan akan diminati oleh enterprise dan multinational company," tuturnya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya