Peran Edutech dalam Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Memasukkan unsur teknologi dalam dunia pendidikan adalah sebuah keharusan bagi Indonesia saat ini.

oleh Iskandar diperbarui 22 Nov 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 16:30 WIB
Extramarks
Dok: Extramarks

Liputan6.com, Jakarta - Education technology (edutech) dinilai memiliki peran besar dalam pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sebagai perusahaan edutech, Extramarks berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan transformasi pendidikan di Indonesia.

Perusahaan pun turut berpatisipasi dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Shang-rila Hotel, Jakarta, Rabu (21/11/2018) dengan tema “Connecting Indonesia: A New Five Year Agenda”.

Pada kesempatan tersebut, Fernando Uffie selaku Country Manager Extramarks Indonesia mengatakan bahwa memasukkan unsur teknologi dalam dunia pendidikan adalah sebuah keharusan bagi Indonesia saat ini.

Terlebih, Indonesia sebuah negara yang luas dan terdiri dari ribuan pulau. Sangat tidak mungkin jika pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dilakukan secara konvensional tanpa bantuan teknologi.

“Wilayah yang jauh dari ibu kota, kota provinsi bahkan kota kabupaten akan membutuhkan waktu yang tidak pendek untuk menyamaratakan kualitas pendidikannya. Perlu bantuan teknologi untuk mengakselerasinya,” kata Uffie memaparkan.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) tengah membangun proyek Palapa Ring.

Ini adalah proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Salah satu tujuan pembangunannya adalah agar dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka edutech memiliki peran yang besar di dalamnya.

“Kami dari Extramarks komitmen untuk mendukung program transformasi pendidikan yang dilakukan pemerintah tersebut,” Uffie menandaskan.

 

Belajar Digital 360 Derajat

Dr. Ir. Ahmad Lubis, Perwakilan dari Yayasan pesentren Islam Al-Azhar Indonesia Fernando Uffie selaku Country Manager Extramarks Indonesia
Dr. Ir. Ahmad Lubis, Perwakilan dari Yayasan pesentren Islam Al-Azhar Indonesia bersama Fernando Uffie selaku Country Manager Extramarks Indonesia. Dok: Extramarks

Extramarks sendiri menyediakan solusi belajar digital 360 derajat yang menggunakan konsep terpadu dengan tiga pendekatan: Learn, Practice, Test. Konten di dalamnya sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia dan menggunakan Bahasa Indonesia.

Bukan hanya dapat digunakan oleh siswa, tetapi juga dapat mensinergikan kebutuhan guru, sekolah bahkan orangtua siswa.

Bagi siswa, solusi belajar digital Extramarks jadi salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar karena materi pembelajarannya telah disesuaikan dengan karakter siswa, yakni V.A.K (Visual, Audio, Kinesthetic), dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pembelajaran.

Sebagai contoh, materi pelajaran visual itu diberikan dalam bentuk animasi maupun video. Untuk materi pelajaran auditory, diberikan dengan adanya suara.

Sementara kinesthetic, materi pelajaran diberikan dengan melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya.

Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinesthetic. Dan semua itu dimungkinkan dengan cara pelajar menggunakan perangkat digital atau secara online.

Sebagai informasi, dalam diskusi panel bidang pendidikan di ajang IEF 2018, turut hadir Ilham Habibie, Chairman WANTIKNAS & Founder Berkarya!Academy; Ir. Totok Suprayitno Ph.D, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan; dan Drs Sobirin HS, Ketua Umum YPI Al Azhar.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya