Liputan6.com, Manila: Sejumlah ilmuwan telah menemukan sebuah tanaman pemakan daging yang bisa mengunyah dan meghancurkan seluruh daging tikus. Tanaman unik ini berbentuk seperti mulut sepatu yang juga bisa menelan atau mematikan secara perlahan sebelum dihancurkan oleh enzim pencernaan.
Tanaman ini ditemukan oleh petualang alam Stewart McPherson yang dikenal pemilik rumah penerbitan Inggris, Redfern Natural History Productions. Ia menemukannya saat ekspedisi ke Gunung Victoria di Filipina, bersama rekan ahli botani Alastair Robinson dan Volker Heinrich.
Tumbuhan, yang masih dalam satu famili tumbuhan 'kantong perangkap (pitcher)', itu tumbuh dengan tinggi lebih dari 4 kaki atau 1,2 meter. Tim ekspedisi itu mengatakan, "Tumbuhan ini merupakan tumbuhan karnivora terbesar yang pernah ditemukan pada abad 21 ini."
"Kebanyakan tumbuhan kantong perangkap ini tak hanya memakan serangga, tetapi juga hewan pengerat seperti tikus besar dan kecil, dan spesies baru yang memiliki nama latin Nepenthes Attenboroughii ini terlihat jelas bisa memakan mangsa yang lebih besar," tambahnya.
Informasi detil mengenai penemuan tanaman, yang diberi nama Nepenthes attenboroughii sebagai penghromatan kepada naturalis asal Inggris Sir David Attenborough, ini juga dipublikasikan dalam Botanical Journal of the Linnean Society.
Tanaman ini menghasilkan 'pitcher'Â yang besar, berongga, dan berisi air dengan struktur daun. Tanaman ini kemudian mengeluarkan nektar untuk menarik serangga dan beberapa hewan pengerat. Mangsa akhirnya jatuh dan tidak bisa lepas dari interior dalam yang licin dan berperangkap lilin.
McPherson (26) yang berasal dari Poole mengatakan kepada Mail Online, "Korban tenggelam di dalam kantong, asam dan enzim dalam cairan di dalam perangkap akan menghancurkan sisa-sisa tubuh mangsa. 'Cairan itu memecah bagian-bagian lunak dari mangsa, dan umumnya, hanya akan tersisa tulang-tulang mangsanya."
McPherson mengatakan, tumbuhan yang dikenal secara lokal disebut 'kantong semar' ini biasanya berwarna-warni. Warna tersebut untuk menarik mangsa, terutama serangga, yang nutrisinya diambil untuk bertahan hidup.
"Semua tanaman pitcher adalah tanaman karnivora. Mereka perlu mendapatkan nutrisi dengan menjebak dan mencerna binatang (terutama serangga) karena mereka tumbuh di daerah yang bermusuhan, di mana nutrisi langka di dalam tanah. Ini spesies baru yang ditemukan di Filipina. Warnanya hijau dengan bercak ungu, dan mereka terlihat jelas dari vegetasi sekitarnya," katanya.
Melihat dari struktur daun, kantong, dan bunga, tim ekspedisi ini yakin bahwa spesies baru ini adalah kerabat dekat dari Nepenthes Rajah dari Kalimantan dan mungkin juga berhubungan dengan Nepenthes flora dari Palawan dan Kalimantan. (Dailymail/Vin)
Tanaman ini ditemukan oleh petualang alam Stewart McPherson yang dikenal pemilik rumah penerbitan Inggris, Redfern Natural History Productions. Ia menemukannya saat ekspedisi ke Gunung Victoria di Filipina, bersama rekan ahli botani Alastair Robinson dan Volker Heinrich.
Tumbuhan, yang masih dalam satu famili tumbuhan 'kantong perangkap (pitcher)', itu tumbuh dengan tinggi lebih dari 4 kaki atau 1,2 meter. Tim ekspedisi itu mengatakan, "Tumbuhan ini merupakan tumbuhan karnivora terbesar yang pernah ditemukan pada abad 21 ini."
"Kebanyakan tumbuhan kantong perangkap ini tak hanya memakan serangga, tetapi juga hewan pengerat seperti tikus besar dan kecil, dan spesies baru yang memiliki nama latin Nepenthes Attenboroughii ini terlihat jelas bisa memakan mangsa yang lebih besar," tambahnya.
Informasi detil mengenai penemuan tanaman, yang diberi nama Nepenthes attenboroughii sebagai penghromatan kepada naturalis asal Inggris Sir David Attenborough, ini juga dipublikasikan dalam Botanical Journal of the Linnean Society.
Tanaman ini menghasilkan 'pitcher'Â yang besar, berongga, dan berisi air dengan struktur daun. Tanaman ini kemudian mengeluarkan nektar untuk menarik serangga dan beberapa hewan pengerat. Mangsa akhirnya jatuh dan tidak bisa lepas dari interior dalam yang licin dan berperangkap lilin.
McPherson (26) yang berasal dari Poole mengatakan kepada Mail Online, "Korban tenggelam di dalam kantong, asam dan enzim dalam cairan di dalam perangkap akan menghancurkan sisa-sisa tubuh mangsa. 'Cairan itu memecah bagian-bagian lunak dari mangsa, dan umumnya, hanya akan tersisa tulang-tulang mangsanya."
McPherson mengatakan, tumbuhan yang dikenal secara lokal disebut 'kantong semar' ini biasanya berwarna-warni. Warna tersebut untuk menarik mangsa, terutama serangga, yang nutrisinya diambil untuk bertahan hidup.
"Semua tanaman pitcher adalah tanaman karnivora. Mereka perlu mendapatkan nutrisi dengan menjebak dan mencerna binatang (terutama serangga) karena mereka tumbuh di daerah yang bermusuhan, di mana nutrisi langka di dalam tanah. Ini spesies baru yang ditemukan di Filipina. Warnanya hijau dengan bercak ungu, dan mereka terlihat jelas dari vegetasi sekitarnya," katanya.
Melihat dari struktur daun, kantong, dan bunga, tim ekspedisi ini yakin bahwa spesies baru ini adalah kerabat dekat dari Nepenthes Rajah dari Kalimantan dan mungkin juga berhubungan dengan Nepenthes flora dari Palawan dan Kalimantan. (Dailymail/Vin)