Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah berkomitmen untuk mengimplementasikan Industri 4.0 guna membangun industri manufaktur yang berdaya saing global.
Komitmen ini ditandai dengan peluncuran “Making Indonesia 4.0” oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa waktu lalu sebagai peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital.
Di sisi lain, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan ada lima teknologi utama yang menopang industri ini, yaitu Internet of Things, artificial intelligence, human–machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.
Advertisement
Merespons gagasan besar pemerintah di atas, Inspira Academy sebagai satu satunya lembaga edukasi dan pertama di Indonesia yang berkonsentrasi pada bidang desain dan cetak 3D (3D creation), robotik dan IoT, menegaskan akan membangun pabrik printer 3D pertama di Tahan Air pada 2019.
Baca Juga
Pendiri Inspira Academy Sugianto Kolim mengatakan, keunggulan printer 3D salah satunya adalah bisa memproduksi sebuah karya desain dalam bentuk tiga dimensi.
"Selama ini kita mendesain suatu barang atau produk, seperti mobil, Monas (Monumen nasional) atau bentuk lainnya, kita hanya bisa mencetak dalam bentuk kertas. Dengan printer 3D, seseorang bisa mencetak hasil desainnya berwujud mobil, Monas, dan lain-lain dalam bentuk 3D dengan skala tertentu," ujar Sugianto melalui keterangannya, Jumat (8/2/2019).
Ia melanjutkan, salah satu keunggulan teknologi printer 3D adalah mempermudah dan mempercepat proses produksi industri di segala bidang.
"Sayangnya, harga printer 3D masih sangat mahal, baik untuk konsumsi bisnis atau perorangan,” ucap Sugianto menandaskan.
Untuk itu, pihaknya tergerak agar percepatan industri 4.0 segera terealisir di Indonesia dengan membangun pabrik printer 3D yang direncanakan akan dibangun di salah satu kawasan industri di Jakarta.
Proyek ini diperkirakan akan menelan investasi sebesar Rp 100 milliar, yang mana akan mulai di pertengahan 2019.
Berburu 100 Inovator Indonesia
Diharapkan dengan pembangunan pabrik tersebut, harga printer 3D akan lebih terjangkau sehingga Indonesia akan menjadi kiblat pertumbuhan industri 4.0 di Asia Tenggara.
“Namun, untuk mendukung Making Indonesia 4.0, tidak cukup dengan peralatan saja, tetapi bagaimana mengolah sumber daya manusia. Maka dari itu, Inspira Academy melalui program #100inovatorIndonesia mencari 100 inovator Indonesia untuk dibekali pendidikan desain dan cetak 3D secara gratis,” tegas Sugianto.
Ia menuturkan, ke depannya ilmu cetak 3D ini akan diaplikasikan ke dunia robotik dan STEAM (science, technology, engineering, arts, mathematics).
Selain itu, Inspira Academy akan menseleksi inovator yang berkeinginan mengembangkan hasil cetak 3D untuk riset, aplikasi yang dapat membantu kehidupan sehari-hari, dan pendidikan untuk mendapatkan printer 3D dengan harga sangat murah maupun gratis.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement