Prabowo: Apa Itu Unicorn?

Dalam debat Calon Presiden yang dilaksanakan malam ini, Jokowi mengajukan pertanyaan kepada Prabowo tentang strategi peningkatan unicorn

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Feb 2019, 22:11 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 22:11 WIB
Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat kedua capres yang dilaksanakan malam ini, Joko Widodo (Jokowi) mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto.

Pertanyaan yang disampaikan adalah rencana Prabowo jika memimpin nantinya mengenai strategi dalam peningkatan unicorn.

Namun usai menanyakan hal itu, nampaknya kurang dipahami oleh Prabowo mengenai maksud Jokowi.

"Unicorn, apa yang dimaksud unicorn?," tanya balik Prabowo. "Apa itu unicorn, yang online-online itu?"

Seperti diketahui, unicorn adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi antara USD 1 miliar hingga USD 10 miliar.

Meski tak begitu paham, namun Prabowo tetap menaggapi pertanyaan Jokowi tersebut.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi paparannya dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Debat bertema energi, pangan, infrastruktur, SDA, dan lingkungan hidup. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Hal mendasar dengan ekonomi Indonesia adalah terjadi dispatritas segelintir orang kurang dari 2 persen kuasai ekonomi kita, kalau ada unicorn ini akan mempercepat uang kita lari ke luar negeri," tanggapan Prabowo.

"Kerja mereka lagi pesatnya berkembang, jadi saya akan dukung. Mereka juga alami kesulitan sekarang ada tambahan regulasi. Ini yang mereka ngeluh," ucap dia.

Untuk diketahui, saat ini sudah ada empat startup unicorn yang ada di Indonesia, yakni Traveloka, Go-Jek, Bukalapak, dan Tokopedia.

Menkominfo Targetkan 1 Startup Unicorn dan Decacorn Indonesia di 2019

Ilustrasi Startup. Kredit: Freepik

Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo) Rudiantaramenargetkan di 2019 setidaknya ada startup lagi yang menyandang predikat unicorn.

Selain itu, Rudiantara juga menuturkan pihaknya optimistis ada satu startup dengan status decacorn lahir di Indonesia. Status decacorn sendiri ditujukan untuk startup dengan nilai valuasi di atas US$ 10 miliar.

"Tahun ini, kita harus targetnya tambah satu unicorn dan bonusnya ada satu yang jadi decacorn. Alhamdullilah, nanti juga ada decacorn yang sebentar lagi jadi, tunggu satu lagi ronde pendanaan," tuturnya saat ditemui usai konferensi pers Piala Presiden Esports 2019 di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Adapun salah satu kandidat startup yang akan menyandang decacorn adalah Go-Jek. Alasannya, seperti dikutip dari Tech Crunch, dengan pendanaan terbaru dari Google, Tencent, dan JD.Com, valuasi Go-Jek diperkirakan mencapai US$ 9,5 miliar.

"Kehadiran startup unicorn dan decacorn menunjukkan betul-betul Indonesia pusat ekonomi digital di Asia Tenggara," tuturnya menjelaskan. Sementara untuk status unicorn, Rudiantaramemprediksi akan disandang dari startup edukasi atau kesehatan.

Ekonomi Digital di Indonesia Berkembang Pesat

Ilustrasi pendanaan startup. Dok: Gobi Partners

Sebelumnya, Rudiantara menyebut perkembangan ekonomi digital di indonesia sangat pesat. Pada 2018, porsi ekonomi digital terhadap PDB Indonesia diperkirakan mencapai 8,5 persen. Angka ini naik dibandingkan kontribusi tahun 2017 yang saat itu 7,3 persen.

Untuk mendorong terus berkembangnya ekonomi digital ini, Kominfo bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah mempermudah prosedur lahirnya startup.

"Kita itu tidak menerapka regulasi untuk startup, istilahnya biarkan mereka berkembang dulu baru kita tata. Jangan belum apa-apa udah disuruh ini itu, itu justru akan mempersulit mereka," ujarnya bulan lalu.

(Ilyas Praditya/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya