Sandiaga Uno Ingin Gamer Esports Punya Akhlakul Karimah

Dalam debat kelima Pilpres 2019, Capres nomor urut 1, Jokowi, menanyakan tentang pandangan Prabowo-Sandiaga Uno, tentang perkembangan ekonomi digital, khususnya esports.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Apr 2019, 22:26 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 22:26 WIB
Awali Debat Kelima Pilpres 2019, Prabowo Beri Hormat Kepada Jokowi
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelum memulai Debat Pilpres 2019 kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Debat pamungkas Pilpres 2019 kali ini mengangkat topik tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Dalam sesi debat keempat, Capres nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi) mengajukan pertanyaan tentang rencana pasangan Prabowo-Sandiaga Uno dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia, dalam hal ini terkait esports.

Prabowo memberikan kesempatan kepada Cawapresnya, Sandiaga Uno, untuk menjawab pertanyaan Jokowi tersebut.

Sandiaga mengatakan, pihaknya telah memiliki strategi yang jelas terkait pengembangan ekonomi digital di bidang kreatif tersebut.

Menurutnya, jika terpilih nanti, pemerintahannya akan memperkuat enterpreneurship dan akan memfasilitasi.

"Karena kita tidak terlalu bisa meregulasi industri yang sangat cepat berkembang ini. Intinya, kami akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat. Jangan sampai Indonesia hanya fokus diserbu produk-produk impor, termasuk produk-produk esports," ungkap Sandiaga, dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019).

Namun, ia menegaskan pihaknya akan tetap memberikan dukungan untuk pengembangan esports di Tanah Air.

Salah satunya melalui program Rumah Siap Kerja, yang akan mengadakan pelatihan-pelatihan esports. Dari situ, dirinya berharap generasi muda--gamer--yang berkecimpung di esports, memiliki akhlakul karimah alias akhlak yang mulia.

"Tapi jangan sampai esports ini mempengaruhi generasi ke depan, jadi tidak memiliki Akhlakul Karimah. Karena itu, kami akan berikan strategi konkrit untuk pengembangan esports," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jokowi: Kita Harus Berikan Respons Cepat

Jokowi-Ma'ruf Tunjukkan Kartu Sakti Andalan di Debat Kelima Pilpres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menunjukkan kartu andalan saat Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menanggapi pernyataan Sandiaga, Jokowi mengatakan pemerintah harus merespons cepat perubahan yang ada di global. Perkembangan teknologi, katanya, selalu muncul setiap hari.

"Barang baru masuk setiap hari, ada AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet of Things), big data, Virtual Reality (VR), dan di bidang keuangan ada bitcoin, cryptocurrency, ini semua menjadi bisang profesi yang banyak disenangi anak-anak muda. Mereka juga senang menjadi gamer," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, kata Jokowi, pemerintah telah membangun infrastruktur digital, broadband atau internet cepat, teknologi 4G, dan Palapa Ring, agar bisa memfasilitasi kebutuhan masyarakat di tengah perkembangan ekonomi digital.

Mengenai industri gim, Jokowi mengatakan nilai ekonominya tumbuh sangat besar.

"Dalam catatan yang saya terima pada 2017, perputarannya Rp 11 - 12 triliun, dengan 25-30 persen pertumbuhan per tahun. Jangan sampai kita terlewat merespons perubahan-perubahan yang ada," ungkapnya.

Ia menekankan, Indonesia harus bergerak cepat jangan sampai tertinggal dari perkembangan digital yang ada.

"Makanya kita harus bisa merespons dengan regulasi-regulasi yang benar," jelasnya.

(Din/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya