Liputan6.com, Jakarta Jack Ma, pendiri Alibaba Group, pernah dikenal sebagai salah satu pebisnis paling berpengaruh di dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh versi Forbes. Namun, setelah beberapa tahun menghadapi tekanan regulasi yang ketat dari pemerintah China, Jack Ma muncul kembali di hadapan publik pada Januari 2021 setelah menghilang cukup lama. Kini, ia kembali menjadi sorotan setelah dipanggil oleh Presiden Xi Jinping dalam pertemuan penting yang diadakan pada awal 2025, di tengah upaya pemerintah China untuk menstabilkan ekonomi yang sedang merosot.
Panggilan tersebut tidak bisa dianggap sepele, mengingat Ma pernah menjadi target regulasi keras oleh pemerintah China, terutama setelah pidatonya yang mengkritik otoritas keuangan negara pada 2020. Pertemuan antara Xi Jinping dan Ma, bersama sejumlah eksekutif teknologi terkemuka China, menandakan adanya perubahan besar dalam kebijakan pemerintah terhadap sektor bisnis swasta, terutama di bidang teknologi, yang selama ini menjadi sorotan. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Jack Ma dan mengapa ia kembali dipanggil setelah sekian lama?
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini akan membahas perjalanan karir Jack Ma, pertemuannya dengan Xi Jinping, dan bagaimana dinamika ekonomi China turut mempengaruhi nasib salah satu pengusaha terkaya di dunia ini, dirangkum Liputan6, Rabu (19/2).
Advertisement
Jack Ma: Dari Guru Bahasa Inggris hingga Mendirikan Alibaba
Jack Ma lahir pada 10 September 1964 di Hangzhou, Zhejiang, China, dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pemusik dan pendongeng tradisional, yang hanya mendapat tunjangan pensiunan kecil. Sejak muda, Jack Ma sudah memiliki minat besar terhadap bahasa Inggris, yang membawanya menjadi pemandu wisata di dekat Danau Hangzhou. Pada masa itu, wisatawan asing mulai berdatangan ke China, memberikan Jack pengalaman pertama berinteraksi dengan dunia luar yang membentuk pandangannya.
Setelah lulus dari Universitas Keguruan Hangzhou dengan gelar Sarjana Bahasa Inggris, Ma mengawali karirnya sebagai pengajar di universitas. Namun, ia tidak puas dengan pekerjaannya dan mencoba berbagai pekerjaan lain. Pada 1992, saat ekonomi China mulai tumbuh, Ma terinspirasi untuk memasuki dunia teknologi setelah menemukan kurangnya informasi tentang China di internet.
Ini menjadi titik awal bagi pendirian Alibaba, sebuah platform yang memungkinkan pedagang China menjual barang ke luar negeri. Perusahaan ini kini bernilai lebih dari $200 miliar, menjadikannya salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia.
Perjalanan Jack Ma tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang bagaimana ia memperkenalkan ide-ide baru di dunia teknologi dan e-commerce, yang mengubah lanskap perdagangan global. Alibaba tidak hanya sukses di China, tetapi juga menjadi pemain utama di pasar internasional.
Advertisement
Sosok Jack Ma Pernah Alami Masa Sulit
Pada 2020, Jack Ma dan Alibaba mengalami masa yang sangat sulit setelah kritik pedas Ma terhadap otoritas keuangan China. Kritiknya, yang disampaikan pada pidato publik, mengarah pada tindakan keras dari pemerintah yang mencakup penundaan IPO (Initial Public Offering) Alibaba di Hong Kong senilai $37 miliar. Ini menandai dimulainya serangkaian tindakan regulasi yang bertujuan untuk mengontrol sektor teknologi swasta yang berkembang pesat di China.
Pada Januari 2021, Jack Ma menghilang dari publik selama beberapa bulan setelah kejadian tersebut, yang memunculkan spekulasi bahwa ia mungkin sedang menghadapi penyelidikan dari pemerintah. Ketidakpastian mengenai nasib Ma ini menarik perhatian media internasional dan memicu kekhawatiran akan masa depan Alibaba dan para pebisnis swasta lainnya di China. Pemerintah China memperkenalkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikan ekspansi cepat sektor teknologi dan e-commerce, yang dianggap mengganggu kontrol negara.
Meski demikian, pada 2021, Jack Ma akhirnya muncul kembali dengan video yang menyambut para guru penerima penghargaan Jack Ma Rural Teachers Award. Kembalinya Ma ke publik ini menjadi sinyal bahwa ia tidak lagi berada di bawah tekanan yang sama dari pemerintah China, namun masih banyak yang bertanya-tanya mengenai dampak tindakan keras ini terhadap bisnisnya.
Xi Jinping Panggil Jack Ma dan Pemimpin Bisnis Lainnya, Ada Apa?
Pada awal 2025, Xi Jinping mengundang Jack Ma bersama dengan sejumlah eksekutif terkemuka dari perusahaan teknologi dan industri lainnya, termasuk Huawei, BYD, dan Xiaomi, untuk hadir dalam simposium di Beijing. Dalam pertemuan tersebut, Xi meminta para pengusaha untuk menunjukkan bakat mereka dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh ekonomi China, yang tengah terpuruk akibat krisis properti, rendahnya konsumsi, dan pengangguran tinggi di kalangan pemuda.
Xi menekankan bahwa sektor swasta memiliki prospek yang luas dan diharapkan untuk mendorong inovasi serta menciptakan peluang baru bagi ekonomi. Ia juga berjanji akan menghapuskan hambatan yang menghalangi persaingan yang adil di pasar. Kehadiran Jack Ma dalam pertemuan ini, setelah beberapa tahun berada di bawah pengawasan ketat, mengindikasikan adanya perubahan kebijakan dari pemerintah China, yang kini lebih terbuka terhadap dukungan untuk sektor swasta.
Keputusan Xi untuk mengundang kembali para taipan bisnis ini menunjukkan perubahan dalam strategi pemerintah yang kini lebih mendukung inovasi dan pemulihan ekonomi melalui sektor swasta. Dalam konteks ini, Jack Ma dan Alibaba diharapkan dapat berperan lebih besar dalam memulihkan ekonomi China yang tengah menghadapi berbagai tekanan.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas pelaku bisnis swasta dan wirausahawan untuk menunjukkan bakat mereka," kata Xi, dikutip dari ANTARA.
Advertisement
Dampak Perubahan Kebijakan terhadap Sektor Teknologi China
Pertemuan yang melibatkan Jack Ma ini menandakan bahwa pemerintah China mulai mengurangi tekanan terhadap sektor teknologi swasta yang sebelumnya sangat diatur. Kampanye regulasi yang berlangsung sejak 2020, yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Alibaba, Tencent, dan Didi, menyebabkan banyak perusahaan kehilangan nilai pasar yang signifikan. Namun, dengan semakin stagnannya pertumbuhan ekonomi domestik dan ketegangan geopolitik yang meningkat, pemerintah China kini menyadari pentingnya sektor swasta untuk kembali mendorong inovasi dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Pemerintah China juga tampaknya mengakui bahwa sektor swasta, yang menyumbang lebih dari 60% dari produk domestik bruto dan lebih dari 80% lapangan kerja di negara tersebut, memainkan peran penting dalam stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mendukung sektor ini menjadi sangat penting, terutama di bidang teknologi, yang telah terbukti menjadi sektor yang paling mampu menghasilkan inovasi.
Dengan sinyal positif yang diberikan oleh Xi Jinping kepada pengusaha swasta, harapan bagi sektor teknologi China untuk kembali berkembang semakin besar, meskipun tantangan global dan domestik tetap ada. Jack Ma dan perusahaan-perusahaan besar lainnya diharapkan dapat berkontribusi dalam memajukan China dalam persaingan teknologi global.
Tanya Jawab Seputar Jack Ma dan Kebijakan Ekonomi China
Q: Apa yang menyebabkan Jack Ma menghilang dari publik pada 2020?
A: Jack Ma menghilang dari publik setelah kritiknya terhadap regulator keuangan China yang memicu tindakan keras pemerintah terhadap Alibaba dan sektor teknologi.
Q: Mengapa Xi Jinping mengundang Jack Ma kembali pada 2025?
A: Xi Jinping mengundang Jack Ma dan para pemimpin bisnis untuk membantu mengatasi kemerosotan ekonomi China, dengan harapan sektor swasta dapat mendorong inovasi dan pemulihan.
Q: Apa dampak kebijakan pemerintah China terhadap sektor teknologi?
A: Kebijakan ketat terhadap sektor teknologi telah mengurangi ekspansi cepat perusahaan teknologi, tetapi dengan pemulihan ekonomi yang diperlukan, pemerintah kini mulai mendukung sektor ini lebih banyak.
Advertisement
